Jakarta, Aktual.com — Korea Utara beberapa kali menembakkan artileri dalam kemungkinan pelatihan militer di dekat pulau garis depan, yang berbatasan dengan Korea Selatan, Sabtu (20/02).

Juru bicara militer Korsel di Seoul mengatakan, bahwa ketegangan di Semenanjung Korea itu makin tinggi setelah uji coba nuklir dan peluru kendali oleh Pyongyang.

Penembakan artileri tersebut terjadi beberapa saat setelah Korsel menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar latihan militer bersama Amerika Serikat bulan depan yang biasanya memicu meningkatnya perselisihan lintasbatas.

Latihan militer bersama yang digelar setiap tahun itu merupakan yang terbesar dari yang digelar selama ini.

“Angkatan Darat Korut menembakkan beberapa artileri sekitar pukul 07.20 dari lokasi peluncuran artileri di Semenanjung Jangsangot ke pesisir selatan dekat dengan wilayah laut yang disengketakan dua Korea tersebut,” demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Korsel.

“Korut merasa latihan militer digelar di utara laut perbatasan,” ujarnya.

Sebagai tindakan pencegahan, Korsel memerintahkan para penduduk di Pulau Baengnyeongdo untuk bersiap-siap menuju penampungan dan kapal penangkap ikan di laut diperintahkan kembali ke dekat pelabuhan,” katanya.

Baru-baru ini Angkatan Darat Korut tidak memperlihatkan tanda-tanda perlawanan lebih lanjut dalam berbagai aktivitas provokatif.

Pada 2010, Korut menembakkan meriamnya ke Pulau Yeonpyeong dekat dengan Baengnyeongdo, menewaskan empat orang untuk membalas latihan simulasi penembakan yang digelar Korsel dekat dengan laut perbatasan yang disengketakan.

Sebelumnya Dewan Keamanan PBB sepakat memberikan langkah-langkah baru menghukum Korut karena pengumuman yang mengguncang mengenai percobaan bom cair yang mendapat kecaman dunia serta menimbulkan kekhawatiran.

Para pakar sangat skeptis atas pengakuan bom cair tercanggih, bila masih perlu dibuktikan, dalam percobaan terakhir dari janji Korut untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir yang maju.

Dengan mendapat dukungan dari Tiongkok alias China, sekutu utama Pyongyang, ke 15 anggota DK-PBB mengecam keras percobaan tersebut dan sedang bekerja untuk merancang resolusi yang akan berisi “langkah-langkah penting lebih lanjut”.

Dalam pengumuman keberhasilannya melakukan uji coba bom cair, Korut disebutkan menduduki jajaran negara-negara nuklir maju seperti Rusia dan Prancis serta AS yang juga mengembangkan perangkat termonuklir.

Perintah uji coba ditandatangani secara langsung oleh pemimpin Korut Kim Jong-un dengan disertai pesan tertulis tangan untuk mengawali “menggetarkan suara ledakan bom cair pertama pada 2016”.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara