Gedung KPK

Jakarta, Aktual.com – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengantongi berbagai data dan informasi mengenai indikasi keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan suap eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.

Saat ini, berbagai data dan informasi itu sedang dianalisa kebenarannya. Dari sana, pihak KPK meyakini akan mendapatkan titik terang keterlibatan pihak lain, selain Emirsyah dan Beneficial Owner Connaught International Pte. Ltd, Soetikno Soedarjo.

“Mulai dari aliran dananya itu berapa, kemana dan kapan. Kemudian, aliran dana itu terkait apa. Informasi-informasi lain masih akan dipelajari,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jakarta, Senin (22/1).

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Laode Muhamad Syarif mengatakan dugaan suap terkait pembelian mesin pesawat buatan Rolls-Royce oleh PT Garudan Indonesia, tidak hanya melibatkan dua pihak yang dijadikan tersangka.

“Jadi tidak mungkin satu pihak. Masa orang menari sendiri? Menari itu selalu dua orang, sekurang-kurangnya dua orang,” ujar Syarif pekan lalu.

Disisi lain, ahli hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan bahwa peranan pihak lain, baik itu dari Direksi PT Garuda Indonesia ataupun orang di luar itu, sangat terbuka.

Pasalnya, pembelian mesin pesawat ini anggarannya berasal dari kas PT Garuda Indonesia. Tidak mungkin kebijakan pembelian ini hanya diketahui oleh Emirsyah selaku Dirut.

“Tidak mustahil uang juga mengalir pada pihak-pihak yang secara struktural dengan atasan tersangka (Emirsyah Satar) pada waktu menerima suap,” kata Fikar saat diminta menanggapi, hari ini.

Ia pun meminta KPK untuk lebih cermat dalam mengendus hal tersebut. Pasalnya, pembelian pesawat ini menyangkut kegiatan koporasi, meskipun suapnya diklaim tidak melibatkan PT Garuda Indonesia selaku perusahaan.

Sekadar informasi, MRA Group ini didirikan oleh beberapa orang, antara lain, Soetikno Soedarjo, Adiguna Sutowo, Irwan Subiarto, Ongki Soemarno dan Yapto Suryosumarno. Ongki Soemarno tak lain adalah kakak kandung Rini Soemarno, yang kini menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Saham mayoritas MRA Group sebesar 70 persen dimiliki Soetikno dan Adiguna Sutowo. Grup MRA terdiri atas lima divisi restoran, otomotif, hotel dan properti.

Kelompok ini sedikitnya memiliki 35 perusahaan, antara lain: Zoom Bar & Lounge, BC Bar, Cafe 21, Four Seasons Hotel dan Four Seasons Apartement di Bali, dealership Ferrari dan Maserati, Mercedes Benz, Harley Davidson, Ducati, B&0, dan Bulgari.

 

Laporan: Zhacky

Artikel ini ditulis oleh: