Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memantau unjuk rasa 4 November di sisi barat Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11). Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sempat menerima perwakilan pendemo menegaskan bahwa kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama akan diselesaikan dalam dua pekan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Kapolri, Jenderal Tito Karnavian memilih bungkam saat dikonfirmasi soal dua purnawirawan TNI, Adityawarman Thaha dan Kivlan Zein, yang ditangkap lantaran diduga melakukan gerakan makar pada 2 Desember 2016 kemarin.

Tito yang ditemui di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hanya melemparkan senyum tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

Sebelum tiba di markas lembaga antirasuah, mantan Kapolda Papua ini lebih dulu melakukan rapat kerja (raker) bersama Komisi III DPR. Dimana, dalam raker tersebut Tito mengungkapkan, sebelum menangkap Adityawarman dan Kivlan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI.

“Komunikasi dilakukan antara Pangdam dan Pak Kapolda. Pangdam juga melapor ke Pak Panglima. Pak Panglima mendukung,” ungkap Tito di ruang raker Komisi III, Senayan, Jakarta.

Adityawarman dan Kivlan merupakan dua pihak, dari 11 orang yang ditangkap oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim sebelum gelaran Aksi Bela Islam III di Monumen Nasional, Sabtu pekan lalu.

Keduanya ditengarai ingin melakukan gerakan makar untuk menggulingkan pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Keduanya pun telah menyandang status tersangka.

(Zhacky Kusumo)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid