Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com — Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus pengadaan alat kesehatan di RS Universitas Airlangga Surabaya. Kedua tersangka itu berasal dari Kementerian Kesehatan dan pihak swasta.

“Telah menetapkan dua tersangka untuk kasus pengadaan alkes untuk RS Universitas Airlangga tahun anggaran 2010,” kata Pelaksana tugas (Plt) Humas KPK Yuyuk Andriati di Gedung KPK, Jumat (18/12) malam.

Penyidik KPK, sambung Yuyuk, telah menemukan minimal dua alat bukti yang cukup untuk meningkatkan status kasus tersebut ke penyidikan.

Tersangka pertama yaitu Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kementerian Kesehatan kala itu yang berinisial BGR. Sedangkan tersangka kedua yaitu Marketing PT Anugerah Nusantara berinisial MIN.

“BGR ini selaku pengguna anggaran. Disangkakan melanggar pasal Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 dan atau Pasal 12 huruf a atau b dan atau Pasal 5 ayat 2 dan Pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP,” ujar Yuyuk.

Sementara itu MIN dianggap melanggar Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu