Jakarta, Aktual.co —Direktur PAM Jaya sekaligus Ketua Forum Air Jakarta Sri Widayanto Kaderi mengatakan bahwa saat ini Jakarta terancam krisis ketahanan air bersih. Hal tersebut dikarenakan Jakarta hanya bisa memenuhi 4% kebutuhan air bersih, sementara 96% pemenuhan kebutuhan air bersih masih disuplai dari luar Jakarta.
96% persen air bersih yang disuplai dari luar Jakarta yaitu 80% dari Waduk Jatiluhur dan 16% dari Tangerang.
“Saat ini ada 13 sungai, 76 situ dan waduk, tapi ketahanan air di Jakarta hanya 4% yang mampu menyuplai kebutuhan air bersih. Sisanya diambil dari luar Jakarta,” ujarnya di Jakarta, Kamis (4/12).
Selain jumlah pasokan air bersih, kualitas ir juga menjadi permasalahan. Pasalnya air tanah di Jakarta telah tercemar limbah. Ditambah dengan sungai dan waduk di Jakarta yang juga tercemar polusi. Akibatnya, kadar BOD, COD, minyak dan lemak, organik, Coli dan Fecal coli melebihi baku mutu.
“Sekarang ini kualitas dari waktu ke waktu menurun, polusi tambah banyak dari limbah domestik dan polutan,” ujarnya.
Dengan kualitas air yang memburuk, akibatnya beban pengolahan air semakin tinggi untuk menghasilkan air yang benar-benar bersih dan terjamin mutunya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid