Jakarta, Aktual.com — Hasil referendum Yunani yang menolak bailout internasional dikhawatirkan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah. Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang kebijakan moneter telah mengantisipasi hal tersebut.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs mengatakan BI akan melakukan intervensi. Jika sentimen Yunani menganggu stabilitas nilai rupiah.
“Kami akan lakukan intervensi, tapi dengan cara yang terukur dan tidak menghamburkan cadev (cadangan devisa),” ujar Peter di gedung BI Jakarta, Senin (6/7).
Lebih lanjut dikatakan dia, kondisi yang dialami Yunani bukanlah hal yang baru. Maka, Peter berharap sentimen Yunani tidak memberikan pengaruh yang terlalu besar terhadap nilai tukar rupiah.
“BI akan turun ke pasar (valas) kalau ada volatility yang di luar kewajaran. BI akan terus memantau rupiah setiap waktu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Rakyat Yunani secara tegas menolak bailout internasional. Hasil akhir dalam referendum yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri, 61,3 persen memilih “Tidak” dan 38,7 persen yang memilih “Ya”.
Dengan hasil referendum tersebut, maka kemungkinan besar Yunani akan keluar dari Uni Eropa. Dan kembali membangun perekonomian negaranya dari awal, tanpa bantuan Troika.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka