Pekerja menyelesaikan pembuatan kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1 pesanan Filipina di galangan PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/4). Kapal SSV kelas Lloyd Register tersebut tengah menjalani penyempurnaan dan akan diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Filipina pada Mei 2016 . ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pras/16

Makasar, Aktual.com — Kualitas kapal perang buatan Indonesia dipuji oleh Filipina. Pujian itu dilontarkan oleh Captain Francis Alexander R Jose, anggota Angkatan Laut Filipina yang ikut dalam rombongan pengiriman kapal perang dari Surabaya menuju Manila.

“Bagus, dan saya merasakan sendiri dengan memaksimalkan kecepatan yang dimiliki SSV Tarlac, terbukti tetap stabil dan tidak ada goncangan,” ucap Jose usai melakukan tes kecepatan maksimal saat kapal memasuki Selat Makasar, Indonesia, Jumat (13/5).

Jose mengaku sangat bangga dengan kapal produk buatan bangsa Indonesia, dan berterima kasih telah bekerja sama dalam hal pemesanan kapal.

Sementara itu, pewarta yang turut dalam perjalanan kapal menjumpai beberapa manuver dilakukan kapal canggih ini selama perjalanan laut, seperti memasukkan dua kapal pendukung atau “landing craft utility” (LCU) ke dalam bagian belakang kapal.

LCU merupakan salah satu fasilitas kecanggihan kapal jenis “Strategic Sealift Vessel” BRP TARLAC (LD-601) ini, dan kapal kecil LCU berfungsi untuk mendukung peperangan di wilayah pantai dan dapat mengangkut sejumlah peralatan perang.

Saat proses manuver, kapal SSV TARLAC sempat menenggelamkan bagian belakang tubuh kapal hingga kedalaman dua meter, agar dua kapal pendukung bisa masuk ke bagian belakang kapal.

Setelah itu, pintu belakang kapal terbuka dan dua kapal bergiliran masuk menuju badan kapal, dan menaikkan kembali dalam posisi normal dengan membuang air yang sebelumnya masuk ke lambung belakang kapal.

Manuver lain yang dilakukan selama perjalanan SSV Tarlac adalah memaksimalkan kecepatan yang dimiliki kapal hingga mencapai 16,2 knot.

Selain itu, juga dilakukan manuver memfungsikan alat pemadam kebakaran yang dimiliki kapal, dengan menyemprotkan air ke laut, yang berfungsi untuk membantu pemadaman apabila terjadi kebakaran kapal.

Sementara itu General Manager Kapal Niaga Satriyo Bintoro selaku pimpinan perjalanan ekspor perdana kapal perang dari Surabaya, Indonesia menuju Manila, Filipina mengakui semua manuver dilakukan secara maksimal selama perjalanan.

Tujuannya, untuk menunjukkan fungsi dan kegunaan beberapa peralatan canggih yang dimiliki kapal kepada angkatan laut Filipina yang ikut serta dalam perjalanan, agar setelah serah terima kapal langsung menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan negara setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara