Jakarta, Aktual.com – Kurangnya ketersediaan alat berat yang terbatas, berdampak pada lambatnya proses pencarian korban banjir bandang yang menerja wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat, karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor,” kata Camat Adonara Timur Damianus Wuran, Minggu (4/4).

Banjir bandang yang menerjang Waiwerang dan sekitarnya merupakah salah satu dari dua titik bencana di Pulau Adonara. Satu titik lainnua, terjadi di Desa Nele Lamadike Kecamatan Ile Boleng.

Banjir bandang yang berupa lumpur serta membawa kayu dan batu, mengakibatkan banyak rumah penduduk rusak parah. Selain itu banyak kendaraan, dan barang-barang warga milik warga setempat ikut terseret.

Banjir bandang juga menyebabkan jembatan di Desa Waiburak terputus.

Untuk saat ini, kata Damianus, proses pencarian masih dilakukan secara mandiri oleh warga setempat karena minimnya persediaan alat berat.

Alat berat yang ada di Pulau Adonara, sebelumnya sudah dimobilisasi untuk mendukung penanganan bencana di Kecamatan Ile Boleng.

“Karena korban yang di Ile Boleng lebih banyak sehingga evakuasi alat berat diprioritaskan ke sana,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini proses evakuasi korban juga masih terus dilakukan di lapangan.

Pihaknya juga terus mengidentifikasi anggota keluarga korban yang terdampak.

“Warga yang kondisinya tinggal pakaian di badan kita identifikasi dan berikan penanganan darurat berupa pelayanan kesehatan, makanan, tempat istirahat, dan sebagainya,” demikian Damianus Wuran.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i