Kwik Kian Gie. (ilustrasi/aktual.com)
Kwik Kian Gie. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Tim ekonomi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) saat ini bukan lagi mengusung semangat liberalisme, melainkan sudah mendarah daging semangat liberalisme itu sendiri dalam tim ekonomi Jokowi-JK.

Pasalnya, komposisi menteri ekonomi saat ini merupakan penerus-penerus dari kelompok pro barat yang identik dengan sebutan Mafia Barkeley. Nama Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, bahkan kemudian muncul Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah para penerus kelompok Mafia Barkley.

Hal ini disebutkan oleh tokoh ekonomi politik nasional sekaligus mantan Menteri Koordinator Ekuin di Era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kwik Kian Gie dalam diskusi “Arah Pembangunan Ekonomi Nasional, Pandangan Kritis, Perspektif Ideologi Kerakyatakan”, di Jakarta, Selasa (9/8).

Sebagian besar dari menteri-menteri yang digolongkan sebagai Mafia Berkeley adalah lulusan doktor atau master dari University of California at Berkeley pada tahun 1960-an atas bantuan Ford Foundation. Para menteri tersebut sekembalinya dari Amerika Serikat mengajar di Universitas Indonesia. Pemimpin tidak resmi dari kelompok ini ialah Widjojo Nitisastro. Para anggotanya antara lain Emil Salim, Ali Wardhana, dan J.B. Soemarlin. Dorodjatun Koentjoro-Jakti yang lulus belakangan dari Berkeley kadang-kadang juga dimasukkan sebagai anggota kelompok ini. Generasi tersebut, kadang disebut sebagai mafia barkeley generasi pertama.

Generasi keduanya adalah Sri Mulyani-Boediono, generasi ketiga adalah Darmin Nasution, generasi keempat adalah Chatib Basri-Mohammad Ikhsan, dan generasi kelimanya adalah Bambang Brodjonegoro.

“Jadi saat ini, tim ekonomi Jokowi dikepung penerus Mafia Barkeley. Sehingga sangat kental aroma liberalnya. Dan susah untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan,” tegas dia.

Seperti diketahui, tiga nama di atas adalah tiga menteri tim ekonomi Jokowi-JK. Ada Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Namun ketika dikonfirmasi, apakah kebijakannya tim ekonomi Jokowi akan sangat liberal, Kwik menegaskan, selama ini kensinambungan para Mafia Barkeley ini sangat terlihat dari perumusan kebijakan-kebijakan ekonominya.

“Cuma memang, saya tidak melihat langsung dalam perumusan tim ekonomi Jokowi itu. Tapi kalau dari nama-nama yang saya sebut tadi adalah penerus dari komplotan Mafia Barkeley,” cetus dia.

Bahkan, kata dia, Mafia Barkeley ini tidak harus dari kampus Universitas Indonesia, apalagi dari Universitas Barkeley, AS.
“Namun paham dan pikiran mereka harus sejalan dengan liberalisasi yang sejauh mungkin,” tandas dia.

Bahkan kata dia, Mafia Barkeley ini masuk ke pemerintahan tak hanya lewat partai politik. Mereka sudah membentuk “partai” sendiri yaitu “Partai Depok”.

Pengecualian dalam penguasaan kebijakan ekonomi yang tidak oleh Mafia Barkeley atau tidak pro Barat terjadi dalam waktu singkat. Yaitu ketika Presiden Gus Dur mengangkat Menko Ekuin Rizal Ramli. Makanya, Kwik pun sangat menyayangkan kalau Presiden Jokowi malah mencopot Rizal Ramli. (Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka