Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kanan) ketika akan mengikuti Rapat Peningkatan Keamanan dan Ketertiban di Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (16/3). Rapat tersebut mengambil tema Sinergi Pemerintah, TNI, Polri, dan Masyarakat Untuk Deteksi Dini Terorisme, Deradikalisme, dan Paham Ekstrim Demi Rasa Aman dan Nyaman di Jawa Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Pasca penetapan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti sebagai tersangka, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan Ormas Pemuda Pancasila (PP) untuk tidak berbuat onar.

“Kemarin La Nyalla saya beri tahu, Pemuda Pancasila jangan macam-macam,” kata Luhut di kampus ITB Bandung, Jumat (18/3).

La Nyalla yang merupakan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah PP Jwa Timur diminta untuk mengatur anggotanya juga akan melakukan demostrasi.

“Kau demo boleh, tapi jangan demo di tempat-tempat yang tidak disediakan. Demo silakan saja, tapi demo itu jangan anarkis,” tegas Luhut.

Purnawirawan jenderal TNI tersebut menegaskan bahwa pemerintah menghargai hak berdemokrasi warga negara, asalkan masyarakat tersebut harus disiplin.

“Misalnya, demo merusak kantor itu nggak boleh, akan kita tindak sesuai peraturan yang ada. Negara ini tidak diatur dengan cara-cara premanisme,” ucap Luhut, menegaskan.

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan La Nyalla sebagai tersangka kasus dana hibah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur tahun 2012 pada 16 Maret 2016.

Usai penetapan La Nyalla sebagai tersangka, massa ormas Pemuda Pancasila berdemo di berbagai tempat, termasuk kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan juga kantor media televisi swasta.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara