Jakarta, Aktual.com — Polres Manokwari, Provinsi Papua Barat, menetapkan warga Tiongkok sebagai tersangka atas kecelakaan kerja yang terjadi di areal pembangunan pabrik semen. Sebab, warga Tiongkok berinisial RC 50 tahun ini, berperan sebagai operator mesin dalam pekerjaan itu.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Manokwari, AKP Hengky Kristanto Abadi mengatakan, RC dinilai lalai, dimana atas kelalaianya, mengakibatkan pekerja lain, bernama Alexander Yewun 25 tahun, meninggal setelah teraduk molen atau mesin pengaduk semen di areal pembangunan itu.

RC kala itu, menghidupkan mesin, tanpa mengecek terlebih dahulu keberadaan Alexander yang saat itu tengah melakukan pembersihan. “Tidak ada unsur kesengajaan, dia hanya lalai. Seharusnya mengecek keberadaan korban, sebelum menyalakan mesin, tapi hal itu tidak dilakukan tersangka,” kata Hengky di Manokwari, Rabu (2/12).

Atas kelalaianya, sebut Hengky, RC terancam hukuman kurung penjara paling lama lima tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Hengky menjelaskan, RC adalah salah satu pekerja dalam proyek yang dikerjakan MCC 17, salah satu perusahaan kontraktor yang mengerjakan pembangunan pabrik Semen milik PT SDIC Papua Cemen Indonesia di Maruni Manokwari itu.

“Tersangka, memilki dokumen keimigrasian yang cukup lengkap, dia pun pengantongi visa kerja,” kata dia menambahkan.

Hengky menyebutkan, kasus ini tidak ada kaitanya dengan, kematian Saripudin, pekerja asal Jawa Barat yang mengalami nasib serupa dengan Alexander. Kematian Saripudin yang kala itu teraduk mesin molen, tidak terjadi di area kerja MCC 17, melainkan di area kerja kontraktor lain yang juga mengerjakan pembangunan di area pabrik semen tersebut.

Hengky berharap, kasus ini terakhir terjadi areal pembangunan tersebut. Ia berharap PT SDIC Papua Cemen Indonesia, terus memantau dan dapat memastikan standar keselamatan yang diterapkan para kontraktor dalam pengerjaan pembangunan pabrik itu.

Seperti diketahui, Alexander beberapa hari lalu ditemukan tewas, setelah teraduk molen atau mesin pengaduk semen di lokasi pembangunan itu. Mesin itu, tiba-tiba menyala saat ia membersihkan bagian dalam molen tersebut. Hal serupa dialami Saripudin diawal Oktober lalu, keduanya tewas seketika setelah teraduk mesin dalam waktu yang kurang dari satu menit.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu