Jakarta, Aktual.com — Lifter Indonesia yang dipersiapkan ke ajang Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil tinggal menunggu program latihan baru setelah menjalani tes kesehatan yang dilakukan oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

“Semua lifter telah menyelesaikan tes medis. Saat ini tinggal menunggu penyusunan program untuk masing-masing lifter,” demikian kata pelatih angkat besi, Dirja Wiharja di sela-sela tes kesehatan atlet di PP ITKON Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/1).

Ada 13 lifter putra dan putri yang menjalani tes kesehatan sebelum mereka berjuang untuk meraih hasil yang terbaik pada kejuaraan empat tahunan tersebut.

Jumlah ini melebih kuota yang sudah diraih dari beberapa kejuaraan yang menjadi proses kualifikasi.

Kontingen angkat besi Indonesia telah mendapatkan tiket ke Brasil yang terdiri dari lima lifter putra dan dua putri.

Adapun penentuan siapa lifter yang akan mewakili Indonesia pada Olimpiade Brasil baru akan ditentukan pada pertengahan tahun ini.

Lifter yang dipersiapkan adalah Surahmat (56 kg), M. Purkon (56 kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), M. Hasbi (62 kg), Deni (69 kg), I Ketut Ariana (69 kg), Triyanto (69 kg), Imam Jamalidin (85 kg), Sri Wahyuni (48 kg), Lisa Setiawati (48 kg), Dewi Safitri (53 kg), Sarah Anggraini (53 kg) dan Sinta Darmariani (63 kg).

Cabang olahraga angkat besi merupakan salah satu andalan untuk memperoleh medali selain bulu tangkis.

Bahkan beberapa atlet telah bertekad mempertahankan prestasi seperti saat turun di Olimpiade 2012 London, seperti yang dikatakan sang peraih medali perak yaitu Triyanto.

“Jika saya terpilih, saya akan berusaha mempertahankan prestasi yang telah saya dapat. Syukur-syukur bisa merebut medali emas,” kata Triyanto.

Selain angkat besi, cabang olahraga yang telah menyelesaikan tes kesehatan adalah bulu tangkis.

Selain itu ada empat atlet taekwondo yang juga menjalani tes kesehatan yaitu Renaldi A, Mariska Halida, Argya dan Dinggo. Hanya saja tes kesehatannya belum semuanya tuntas.

Tes kesehatan yang salah satu tujuannya untuk mengetahui kondisi detail atlet meliputi tes medis, psikologi dan fisik laboratorium.

Dengan tes tersebut maka akan lebih mudah untuk menentukan program latihan yang masing-masing atlet harus lakukan demi meraih hasil terbaik.

Artikel ini ditulis oleh: