Erbil, Aktual– Duta Besar Indonesia untuk Irak, Safzen Noerdin, telah memberikan penghargaan untuk Rina Lumanto, warga Indonesia yang dengan sukarela telah sering menjadi pelindung bagi tenaga kerja wanita Indonesia, yang sedang mengalami masalah di Irak, khususnya di kota Erbil, Kurdistan, Irak utara. Penghargaan itu diberikan pada peringatan 70 tahun Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, yang diadakan pada Sabtu (7/11), di Ashty Hall, Sat Matri, Erbil.

Demikian dilaporkan oleh wartawan www.Aktual.com, Satrio Arismunandar, langsung dari Erbil, Minggu (8/11). Selain kepada Lina Lumanto, Dubes Safzen juga memberi penghargaan pada Kolonel TNI Sarwono, yang menjadi Atase Pertahanan untuk Iran dan Irak.

Seperti diceritakan Safzen kepada para tamu undangan di acara peringatan HUT RI, Rina adalah istri Aram Rasyid Abdullah, warga Kurdi yang menjadi Staf Lokal KBRI Baghdad. Pasangan Aram-Rina sering merelakan rumah mereka menjadi tempat singgah bagi TKI yang sedang terkena kasus di Irak.

Tak jarang, Aram ditelepon oleh KBRI pada tengah malam untuk menjemput TKW yang sedang dalam kondisi darurat. TKW itu sering harus diinapkan sementara di rumah keluarga Aram-Rina, sampai kasusnya tertangani. Tinggal bersama itu bisa cuma satu-dua hari, bisa seminggu, dan bisa lebih lama, tergantung seberapa berat kasusnya.

“Nah, perempuan mana yang rela, jika suaminya yang sedang tidur di sampingnya, ditelepon malam-malam, untuk menjemput TKW atau perempuan lain yang cantik, untuk diinapkan pula sementara di rumahnya,” ujar Dubes Safzen dengan nada bercanda.

Rina, warga Indonesia keturunan campuran Tionghoa-Betawi, yang kini memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Aram, hanya tersenyum dicandai begitu. Ia berkata, “Saya percaya penuh pada suami saya, bahwa dia tidak akan berbuat macam-macam. Saya mengerti bahwa itu sudah jadi bagian dari pekerjaan Aram.”

Rina bertemu dan menikah dengan Aram pada 1997, ketika Aram masih bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Aram sendiri mengungsi meninggalkan Irak sejak 1988, karena suku Kurdi saat itu sedang menjadi sasaran serangan pasukan Presiden Irak Saddam Hussein. Pada awalnya, keluarga Rina sempat keberatan Lina sesudah menikah akan diboyong oleh Aram pulang ke kampung halamannya di Erbil, Irak utara, tetapi kemudian mereka bisa mengerti. Rina sudah 15 tahun tinggal di Erbil, Irak utara. ***

Artikel ini ditulis oleh: