Semarang, Aktual.com – Bupati Pati Haryanto menjadi sasaran hujatan warga dalam acara ‘njagong’ bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pendapa Kabupaten setempat, Rabu (12/8) malam.

Warga dari Kecamatan Tambakromo dan Kayen menghujat sang bupati lantaran dianggap telah memaksakan kehendak untuk pendirian pabrik semen. Yakni dengan memberikan ijin lingkungan untuk PT Indocement. Padahal hasil AMDAL jelas menyebut 67 persen warga Pati Selatan menolak.

Suasana dialog Ganjar dengan perwakilan warga Pati di pendapa yang semula berlangsung akrab pun berubah tegang ketika salah seorang warga Desa Tambakromo, Warpan angkat bicara.

Dengan nada tinggi Warpan menuturkan beberapa kali didatangi Haryanto sebelum menjabat sebagai bupati. Yang intinya Haryanto berjanji akan membantu masalah warga Pati Selatan jika terpilih menjadi bupati. Namun setelah menjabat, Haryanto dituding mengingkari janji terkait pembangunan pabrik semen.

Warpan menyesalkan kebijakan Bupati yang memberikan ijin lingkungan untuk pendirian pabrik semen. Dengan nada emosi dan kalimat tegas, Warpan menuding Bupati telah mengingkari amanah warga.

“Bupati Pati ‘gawe misi visi angger njeplak’, ingkar janji soal pembangunan pabrik,” teriaknya dengan logat Jawa Pati.

Bupati Haryanto yang merasa tersudut pun membantah telah berbohong. “Saya sudah berkali-kali menyampaikan alasan keluarnya ijin pembangunan pabrik semen,” dalih dia, juga dengan nada tinggi.

Hadapi suasana seperti itu, Gubernur Ganjar menganjurkan warga yang menolak pembangunan semen agar melakukan gugatan. Yakni gugatan intervensi untuk mendukung gugatan terhadap ijin lingkungan Bupati kepada investor pabrik semen yang saat ini tengah disidangkan di PTUN semarang.

Dia pun menyarankan agar warga menyampaikan seluruh data dan kesaksiannya guna memenangkan gugatan mereka terhadap bupati .

Seperti diberitakan sebelumnya pasca sidang AMDAL mengenai pembangunan pabrik semen, pada Desember 2014 Bupati Haryanto mengeluarkan Peraturan Bupati nomor nomor 660.1/47 / Tahun 2014 mengenai ijin lingkungan pembangunan pabrik semen . Keputusan tersebut menyulut kemarahan sebagian besar warga pati selatan. Warga menuding Bupati memaksakan kehendak karena hasil AMDAL menunjukkan 67 persen warga pati selatan menolak pabrik semen / dan hanya 13 persen yang mendukung. Puncaknya yakni aksi blokir jalan pantura yang terjadi 23 juli lalu.

Artikel ini ditulis oleh: