Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pengarahan dalam peluncuran Indeks Persepsi Publik Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (TPPU/PT) di Jakarta, Jumat (27/11). Indeks tersebut dipakai sebagai tolak ukur pemerintah dalam menilai para pemangku kepentingan untuk mencegah dan memberantas TPPU/PT. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/15.

Kuta, Aktual.com – Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan membantah kabar yang menyebut KRI Pati Unus karam lantaran ditorpedo kapal dari Tiongkok.

Kata dia, hubungan Indonesia dan China sejauh ini baik-baik saja. “Tidak benar itu (ditorpedo). Hubungan kita dengan China baik-baik saja,” ujar Luhut di Kuta, Bali, Rabu (1/6).

Kata dia, kapal yang dibeli TNI AL dari Jerman Timur itu karam akibat menabrak bangkai kapal yang sudah lama karam saat hendak berlabuh di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara. Akibatnya, lambung KRI Pati Unus robek.

“KRI itu mau berlabuh di Belawan, Medan. Nabrak kapal yang tenggelam,” kata Luhut.

Diketahui, KRI Pati Unus merupakan salah satu kapal perang milik Indonesia. Kapal ini dijual ke Indonesia pasca bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat.

Dari informasi yang dihimpun, kapal dengan berat muatan penuh sekitar 900 ton ini didesain untuk menghadapi kapal selam di perairan dangkal.

Tenggelamnya KRI Pati Unus (KRI PTS 384) terjadi hari Jumat (13/5) lalu sekira pukul 18.15 WIB. Disebutkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: