Jakarta, Aktual.com – Kelompok-kelompok Muslim di Indonesia dan Malaysia menyambut gencatan senjata antara faksi pejuang Palestina dan Israel dan menyebutnya sebagai kemenangan bangsa Palestina.

Majelis Musyawarah Ormas Islam Malaysia (MAPIM) menyebut gencatan senjata ini merupakan kemenangan bagi rakyat Palestina.

“Palestina telah berdiri dalam persatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat dan Gaza,” ucap Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid, kepada Anadolu Agency, pada Jumat (21/5).

Azmi mengatakan gencatan senjata kali ini terjadi setelah rezim Israel harus mengakui kapasitas perlawanan yang tidak terduga dari pejuang Palestina dan meningkatnya dukungan bagi Palestina seperti yang ditunjukkan dalam demonstrasi di kota-kota besar dunia.

“Bagaimanapun kami menegaskan kembali pendirian kami bahwa inti dari masalah Palestina terletak pada pendudukan zionis. Masalah mendasar inilah yang harus diselesaikan,” ucap Azmi.

Sementara itu, Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) mengatakan sudah saatnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memiliki rencana jangka panjang komprehensif guna menjamin hak-hak rakyat Palestina.

“ABIM mendesak Dewan Keamanan PBB di bawah mandat Pasal 41 Piagam PBB untuk menyetujui operasi penjaga perdamaian ke Palestina untuk menjaga dan menjamin keamanan bagi penduduk sipil di negara tersebut,” ujar Presiden ABIM Muhammad Faisal Abdul Aziz dalam pernyataannya kepada Anadolu Agency.

Sementara itu, Koalisi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis, organisasi payung NGO pro Palestina di Indonesia, mengajak masyarakat Indonesia bersyukur atas adanya gencatan senjata, namun tetap tidak larut dalam euforia.

“Kita sedang berhadapan dengan bangsa yang tidak mengerti arti perjanjian. Kita sedang berhadapan dengan manusia yang tidak pernah berpegang pada janjinya. Karenanya jangan sampai kita terlalu euforia, harus tetap siaga dan persiapkan diri,” kata Ketua Koalisi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis Bachtiar Nasir dalam konferensi persnya.

Kesepakatan gencatan senjata timbal balik dan simultan antara Israel dan Hamas yang dicapai dengan mediasi Mesir mulai berlaku pada Jumat pukul 2.00 pagi waktu setempat.

Kabinet Keamanan Israel memilih untuk mengakhiri serangan di Jalur Gaza yang dimulai pada 10 Mei dan menerima gencatan senjata.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri juga mengkonfirmasi kesepakatan gencatan senjata.

Anadolu Agency