Pengunjung melintasi Link ATM Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Pasar Tanah Abang Jakarta, Senin (21/12). Pada tahap pertama empat bank BUMN meluncurkan 50 jaringan mesin Link ATM Himbara yang saling terkoneksi di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya, dari target 800 jaringan mesin ATM pada tahun 2016.Secara matematis, bagi pihak bank, konsolidasi ini akan menghemat biaya pengelolaan ATM hingga Rp 6,8 triliun per tahun, Sedangkan bagi masyarakat luas pengguna ATM, konsolidasi akan memangkas biaya transaksi ATM sekitar Rp 7,3 triliun per tahun. Aktual.com/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Empat Bank BUMN, PT Bank BTN (Tbk), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk dan PT Bank BRI Tbk siap bersinergi menyukseskan program National Payment Gateway (NPG) yang menjadi wadah bagi sistem pembayaran nasional yang didukung Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara).

“NPG menjadi langkah maju bagi bank-bank BUMN menyatukan diri dalam system transaksi secara nasional, sehingga tercipta efisiensi biaya yang sangat besar, disamping kepentingan masyarakat untuk mendapatkan layanan lebih baik,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono usai penandatangan nota kesepahaman (MoU) Himbara dengan PT Telkom Indonesia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/9).

Disaksikan Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo dan Menteri BUMN Rini Soemarno, MoU tersebut terkait dengan pembentukan sebuah perusahaan prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi di antara bank-bank BUMN. Maryono menambahkan Himbara sepakat menyinergikan sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di Indonesia.

“Ini pula sebagai wujud dari sinergi BUMN dan kami bank-bank BUMN bersama Telkom melakukan sinergi dalam pembentukan NPG, tegasnya,” tegasnya.

Pembentukan ekosistem NPG merupakan salah satu inisiatif strategis yang menyokong visi pemerintahan Republik Indonesia untuk terwujudnya Indonesia yang berdaulat mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

“Dengan NPG akan terjadi efisiensi yang sangat besar pada bank-bank BUMN hingga sekitar Rp6,8 triliun per tahun,” ujarnya.

Bagi nasabah sinergi dalam pembentukan NPG ini akan menjadikan biaya transaksi ATM yang sangat murah, selain peningkatan efisiensi dengan pembagian infrastruktur sistem pembayaran, juga diharapkan dapat meningkatkan kontrol atas transaksi dan mengurangi ketergantungan terhadap Prinsipal asing.

Data Bank Indonesia menunjukkan jumlah transaksi kartu debit naik 153 persen dari 138 juta transaksi di tahun 2011 menjadi 349 juta transaksi pada 2015. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh 217 persen menjadi 1,1 miliar transaksi pada 2020.

Adapun, jumlah transaksi kartu kredit pada 2015 mencapai 281 juta transaksi, tumbuh 34 persen dibandingkan tahun 2011 dan diperkirakan akan meningkat 45 persen menjadi 407 juta transaksi pada 2020.

Di samping itu, bank-bank BUMN saat ini sedang bekerja sama untuk mewujudkan sinergi infrastruktur ATM dan EDC. Di tahun 2016, diharapkan 10.000 ATM dan 10.000 EDC bank-bank BUMN sudah beroperasi.

Pada tahap awal, pembentukan entitas perusahaan yang akan menjadi prinsipal dilakukan oleh Telkom melalui penyertaan modal awal yang bersifat sementara hingga terbentuknya Holding BUMN Keuangan. Selanjutnya, holding BUMN Keuangan akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan Prinsipal.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan