Ketum Golkar, Setya Novanto saat memberikan alat pertani di Kabupaten Maros
Ketum Golkar, Setya Novanto saat memberikan alat pertanian di Kabupaten Maros

Maros, Aktual.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Setya Novanto menghadiri Panen Raya di Desa Alatengngae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Selasa (19/7). Tak hanya mengikuti panen raya padi di Dusun Pakalli, Setnov memberikan bantuan pertanian dan peternakan senilai Rp17 miliar lebih.

Bantuan itu terdiri dari 76 traktor, 12 pompa air, 10 alat tanam dan 7 alat panen. Selain itu juga bibit 10 ribu ayam. Dalam kesempatan itu, Setnov berjanji mengawal kebijakan terkait pertanian di Indonesia, khususnya di Sulsel. Salah satunya dengan menghapuskan subsidi pupuk.

Ia pun memanggil setiap komisi yang ikut dalam rombongannya untuk menjawab keluhan petani tersebut. Baik itu permasalahan pengairan maupun pupuk. “Beberapa hal jadi catatan kami, pengairan ada komisi enam dan lima untuk mengatasi pengairan. Mereka akan menjawab langsung di depan masyarakat di sini,” ujarnya seperti dikutip suaragolkar.com.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Maros, Hatta Rahman mengungkapkan saat ini Maros memiliki 26.000 hektar sawah dengan penghasilan 230 ton per tahun.

“Enam ribu hektar yang bisa ditanam tiga kali setahun. Ini hanya ada di Maros,” ungkap Hatta Rahman.

Ia pun berharap Ketum Golkar, Setya Novanto dapat mengawal kebijakan terkait pertanian di Indonesia, khususnya di Sulsel. Salah satunya dengan menghapuskan subsidi pupuk.

“Subsidi pupuk untuk di hapuskan, karena pada saat dibutuhkan justru menghilang. Padahal  1 hektar cuma butuh enam sak. Subsidi untuk pupuk sangat sedikit. Tapi akan lebih baik kalau naik harga sedikit saja, karena bisa sangat berharga bagi petani,” pintanya.

Seperti yang diketahui, Ketua Umum DPP Partai Golkar beserta dengan Gubernur Sulawesi Selatan hadir di Maros dalam acara panen raya. Hal itu dilakukan dalam rangka peningkatan pertanian modern. Setnov sapaan akrabnya, memerintahkan seluruh kader Golkar untuk mencarikan solusinya agar masalah-masalah petani dapat diatasi secepatnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan