Pelemahan rupiah ini seiring dengan hasil Unggulnya Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 8 November 2017 direspon negatif oleh para pelaku pasar. Mata uang Asia sebagian besar langsung melemah begitu Donald Trump memimpin perolehan suara dibandingkan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini masih melanjutkan pelemahannya. Hal ini terjadi karena sentimen positif dari dalam negeri masih minim. Padahal tren USD masih dalam depresiasinya.

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.325. Atau melemah tipis 1 poin dari penutupan sebelumnya di posisi Rp13.324. Namun sayangnya, dalam 30 menit pertama, depresiasi rupiah semakin dalam hingga mencapai 9 poin ke posisi Rp13.333.

Menurut analis pasar uang Binaartha Sekutitas, Reza Priyambada, secara tren, USD masih dalam posisi melemah. Namun sepertinya belum bisa memanfaatkan kondisi tersebut. Meski kemarin sempat menguat tipis.

“Pelemahan ini lebih terjadi karena sentimen positif dalam negeri masih minim. Sehingga tak mampu mengangkat rupiah secara signifikan,” jelas Reza di Jakarta, Kamis (3/8).

Namun dia berharap, dengan pergerakan USD yang melemah tersebut, mestinya dapat membantu laju Rupiah untuk bisa bertahan di zona hijaunya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu