Dalam aksinya ratusan karyawan PT Freeport Indonesia (FI) menuntut pemerintah agar tidak memaksakan perubahan Kontrak Karya (KK) ke Izin Usaha Khusus Pertambangan (IUPK). Sebagian besar karyawan FPI mengenakan seragam tambang, sebagian lagi mengenakan pakaian adat khas Papua. AKTUAL/Munzir

Timika, Aktual.com – Ribuan karyawan mogok merusak dan membakar fasilitas milik PT Freeport Indonesia di Terminal Gorong-gorong, Timika, Papua, Sabtu (19/8) malam.

Aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas Terminal Gorong-gorong Timika itu dipicu oleh pembubaran paksa massa karyawan mogok oleh aparat di ruas jalan utama PT Freeport yang menghubungkan Pelabuhan Amamapare-Timika-Tembagapura, dekat Check Point 28.

Massa yang terdesak kemudian berlarian menyelamatkan diri ke arah Jalan Freeport lama dan sebagian jalan tanggul menuju Terminal Bus Karyawan di Gorong-gorong Timika.

“Karyawan membakar Kantor Terminal Gorong-gorong. Tidak ada bus yang terbakar,” ujar salah seorang anggota Polres Mimika yang ditemui di Pos Terminal Gorong-gorong Timika.

Asap putih terlihat membumbung tinggi di sekitar lokasi itu.

Usai merusak dan membakar fasilitas Freeport di Terminal Gorong-gorong, massa karyawan mogok berjalan kaki lalu menyebar ke sejumlah titik di Kota Timika.

Mereka mengincar sejumlah kantor perusahaan penyuplai tenaga kerja ke PT Freeport dan perusahaan subkontraktor Freeport yang selama beberapa bulan terakhir merekrut tenaga kerja baru.

Beberapa perusahaan penyuplai tenaga kerja itu seperti PT Petrosea, PT Maipagela, PT Buma Intinaker.

Namun aksi pengrusakan dan pembakaran di Kantor PT Petrosea digagalkan aparat.

Hingga Sabtu malam, mobil patroli aparat TNI dan Polri terus melakukan patroli keliling Kota Timika.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: