Jakarta, Aktual.com – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) berencana akan menggelar aksi koorporasi penerbitan saham baru melalui penanaman modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.

Rencananya, penerbitan rights issue ini senilai Rp2 triliun dan akan menambah modal perseroan menjadi lebih kuat, sehingga status perseroan bisa naik menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III.

“Jika ini berjalan lancar, kami berharap modal perusahaan sudah pasti akan meningkat dari saat ini sebesar Rp3,15 triliun menjadi lebih dari Rp5 triliun,” ungkap Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto di Jakarta, Selasa (26/6).

Dengan modal sebesar itu, kata dia, BRI Agro akan masuk dalam kategori BUKU III dan imbasnya bagi perseroan akan lebih leluasa dalam menjalankan bisnisnya ke depan.

“Kami berharap bulan Agustus tahun ini juga, BRI Agro sudah naik kelas atau menyandang BUKU III. Dengan dana itu, kita akan perkuat infrastruktur IT perusahaan serta menjalankan ekspansi bisnis ke depan,” tegas dia.

Dia menambahkan, rencana aksi korporasi rights issue itu telah disetujui pemegang saham perusahaan. Rencananya, BRI Agro akan melepas sebanyak 6.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

“Dari situ kami akan mengincar dana sekitar Rp2 triliun dari hasil Rights Issue tersebut,” kata Agus.

Lebih lanjut Agus menerangkan, tujuan daripada rights issue ini juga untuk meningkatkan likuidutas saham AGRO di pasar. Selain induk usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk serta institusi lainnya, diharapkan investor ritel juga dapat memiliki saham emiten berkode AGRO ini melalui pembelian saham dalam aksi korporasi yang perusahaan lakukan nanti.

“Saat ini kan induk kita (Bank BRI) kuasai saham AGRO hingga 86,7%, mungkin nanti Bank BRI akan mempertahankan kepemilikannya di kisaran 78%-79%. Kemudian, kalau nanti saham kita bisa diserap oleh investor lain terutama ritel kan saham AGRO diharapkan jadi lebih likuid lagi di pasar,” jelas dia.

Agus mengaku, saat ini sudah ada standby buyer dalam rights issue itu. Namun sayangnya Agus masih enggan menyebutkan secara gamblang siapa pihak yang berkomitmen untuk menyerap saham AGRO di pasar nanti itu.

“Yah, ada sekitar 3-5 pihak yang berkomitmen untuk ikut serta menyerap saham dalam rights issue AGRO itu. Porsinya, investor strategic dalam negeri itu sekitar 5-6%,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: