Megawati Soekarnoputri melakukan panen padi MSP, yang merupakan hasil persilangan bibit padi lokal temuan peneliti Surono Danu.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri beralasan kongres dipercepat karena menurut kajian dari Pusat Analisa dan Pengendali Situasi, Partai PDI Perjuangan memperlihatkan satu fenomena disintegrasi yang muncul secara sistematis pada Pemilu 2019.

Fenomena tersebut hampir saja mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi PDI Perjuangan hal ini merupakan suatu isu serius yang tidak boleh diabaikan. Partai memiliki kesadaran penuh, bahwa persatuan dan kesatuan adalah syarat mutlak bagi suatu bangsa. Tidak ada satu pun kebaikan yang dapat dicapai oleh bangsa ini, jika terjadi perpecahan, jika terjadi “perang saudara”.

“Atas pertimbangan tersebut, maka Kongres Partai diputuskan untuk dipercepat. Sikap politik Partai, langkah dan strategi Partai, terutama menyangkut upaya mencegah disintegrasi bangsa, harus diputuskan di dalam rapat tertinggi partai, yang dinamakan Kongres Partai,” kata Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Denpasar, Bali, Kamis (8/8).

Menurutnya, jika fenomena disintegrasi pada Pemilu 2019, justru menguat di Pilkada Serentak 2020, dan kemudian menjadi air bah yang tak terbendung.

“Jika hal itu terjadi, lalu apa makna dan faedah kemenangan pemilihan umum bagi rakyat, bangsa dan negara,” kata Mega.

Menurutnya, Kader banteng tidak boleh berprinsip asal menang, lalu mainkan metode teror dan propaganda kebencian dan fitnah. “Seolah kebenaran personal dan kelompok adalah kebenaran yang absolut. Strategi seperti itu jelas membahayakan keutuhan bangsa,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: