Gedung OJK Jakarta

Jakarta, Aktual.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak masyarakat Provinsi Bengkulu lebih memahami literasi keuangan sebelum menentukan sektor finansial yang dibutuhkan.

“Pemahaman tentang literasi keuangan sangat penting untuk mengembangkan kemampuan masyarakat menilai produk jasa keuangan,” ujar Kepala Perwakilan OJK Provinsi Bengkulu Yan Syafri di Bengkulu, Sabtu (15/4).

Selama ini sebenarnya sebagian literasi keuangan sudah diketahui atau dipahami masyarakat, yakni lebih dominan pada aspek pada pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan finansial.

“Tidak cukup dengan tiga literasi itu saja, masyarakat juga harus punya sikap dan perilaku keuangan atau ‘financial attitudes’,” kata dia.

Dengan lengkapnya literasi tentang keuangan, masyarakat menjadi lebih cermat dan tidak salah memilih model jasa yang disediakan lembaga keuangan.

Berdasar survei nasional literasi keuangan yang dilakukan OJK pada 2016, dari 67,86 masyarakat yang menggunakan produk dan layanan keuangan, hanya 29,66 persen penduduk memiliki pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan, sikap dan perilaku yang memadai dalam menggunakan produk dan layanan keuangan.

Untuk mewujudkan masyarakat yang memahami literasi, OJK mengharapkan dukungan pemangku kepentingan, khususnya industri jasa keuangan untuk bersama-sama melakukan kegiatan edukasi keuangan dan menyediakan produk dan layanan keuangan yang mudah dan murah.

“Kita di Bengkulu sudah beberapa kali menggelar sosialisasi, tidak sampai di situ saja, kita juga berikan edukasi sejak dini dengan mendistribusikan buku pelajaran inklusi keuangan untuk seluruh tingkatan sekolah,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka