Untuk itu, susunan dan komposisi kabinet harus tepat, memiliki kompetensi, kapasitas, dan kapabilitas agar mampu mendukung serta melakukan percepatan terhadap visi yang telah disampaikan Presiden Jokowi.
Karena Presiden ingin membangun SDM, visi Indonesia maju bisa terlaksana, serta kemungkinan beberapa tantangan seperti resesi global yang bisa mengganggu visi, Jokowi harus memastikan pos menteri pendidikan, kesehatan, dan ekonomi punya kapabilitas, profesional, dan kompeten.
Menurut Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko, menteri kabinet Presiden Jokowi haruslah sosok eksekutor sejati.
Menteri yang ditunjuk Jokowi harus orang yang memahami masalah riset dan inovasi serta mampu mengatasi masalah, memutuskan dengan tepat, dan kuat mengeksekusi hasil keputusan itu.
Guru Besar LIPI Siti Zuhro mengharapkan Presiden Jokowi memperbanyak menteri dari kalangan profesional dibandingkan dari partai politik dalam penyusunan Kabinet Kerja Jilid II.
“Kabinet pada periode kedua ini Jokowi harus profesional dan tak terbebani kepentingan politik sempit,” kata Siti.
Artikel ini ditulis oleh: