Maka seseorang tersebut lebih utama membaca alqur an dengan hafalan sebaliknya jika seseorang tersebut sama baiknya konsentrasi dan penghayatan membaca alqur an dengan melihat atau hafalan maka sebaiknya orang tersebut membaca alqur an dengan melihat mushaf.

Hal itu beralasan dengan pahala yang didapatkan oleh lisan dan oleh mata, sesuai dengan kaidah al ajru ‘ala qodri ta’ab artinya “ pahala sesuai dengan kepayahanya“.

Sungguh sebuah hal yang luar biasa bagaimana membaca alqur an baik dengan melihat atupun hafalan,keduanya mempunyai keutamaan dan keunggulan masing masing. Tinggal bagaimana kita mengenali dirikita sendiri dan menyesuaikan karakter kita, apakah lebih cocok dengan melihat,ataupun hafalan.

Tetapi yang tidak boleh diabaikan adalah, membaca alqur an harus sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan harus teliti dalam membacanya,sehingga mutlak diperlukan seorang guru yang mumpuni untuk membimbing dalam membaca alqur an, baik secara praktik maupun adab.

Hal tersebut sangatlah logis. bagaimana tidak ? jika kita melihat banyak sekali, bahkan semua pekerjaan duniawi yang hanya bertanggung jawab dengan sesama manusia, diharuskan sesuai dengan standart operasional pelaksanaan ( SOP ) jika ingin mendapatkan gaji.

Artikel ini ditulis oleh: