Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Rapat Kerja Bersama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu di Jakarta, Rabu (21/2/2024). ANTARA/HO-Kemenag.

Jakarta, aktual.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946, bersamaan dengan awal Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi, menjadi momentum introspeksi dan saling menghormati ritual dan tradisi.

“Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadhan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi, keduanya adalah momentum introspeksi,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Umat Hindu merayakan Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, sementara umat Islam menyambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadhan dan Qiyamul-Lail. Menag menekankan bahwa baik Nyepi maupun puasa Ramadhan merupakan momen yang baik untuk melakukan introspeksi.

Dalam semangat introspeksi ini, Menag memandang pentingnya sikap saling menghormati terutama mengingat adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara Ramadan penuh dengan ekspresi syiar.

“Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing,” ujarnya.

Menag juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya Kanwil Kemenag provinsi, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Forkopimda dalam mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan. Ia berharap keduanya dapat tetap berjalan dengan baik dan tertib, mencerminkan semangat toleransi.

“Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan, sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran,” katanya.

Menag mengucapkan selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia, berharap umat Hindu terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil