Jakarta, Aktual.com – Musyawarah Daerah DPD Partai Golkar Kalimantan Timur yang diselenggarakan di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (25/8), diwarnai kericuhan.

Dalam rapat pembacaan tata tertib Musda, tiba-tiba terdengar seseorang membanting piring yang ada di meja ‘coffee break’ ke lantai. Seketika, suasana ruangan ramai tak kondusif.

Aparat keamanan segera mengamankan kelompok pembuat ricuh tersebut. Selang beberapa menit, pimpinan sidang melanjutkan pembacaan tatib ditengah ketegangan.

Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan suasana mencekam tersebut sudah berlangsung sejak pelaksanaan Musda di Kalimantan Timur.

“Ini waktu di Balikpapan ada suasana yang mencekam suasana kader, sehingga ditarik ke Jakarta,” ujar Nurdin di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat, (25/8).

Nurdin mengungkapkan, ada persaingan ketat sesama kader untuk memperebutkan ketua DPD Golkar Kaltim.

Belakangan, dua kader berseteru itu adalah Rita Widyasari dan Said Amin. Dimana Said sudah memenangkan kursi DPD 1 Kaltim dibawah kepemimpinan hasil Munas Ancol. Namun, seperti diketahui kala itu pucuk pimpinan partai beringin itu pun tengah terbelah. Antara kubu Agung Laksono dan kubu Abu Rizal Bakrie.

Meski demikian, kata Nurdin, ribut kecil dalam pembacaan tatib sudahlah biasa.

“Intensitasnya tinggi, tapi sekarang suasananya bagus. Pembahasan tata tertib itu biasa dimana mana. Tata tertib saja. Itu hal biasa,” katanya.

 

*Nailin

Artikel ini ditulis oleh: