Pemeriksaan
Pada saat pemeriksaan fisik, dokter akan menemukan beberapa patognomonis (karakteristik klinis khas) penderita galaktorea sesuai penyebab yang mendasarinya. Misalnya: akromegali atau gigantisme (pertumbuhan raksasa) biasa dijumpai pada penderita galaktorea dengan kemungkinan penyebab tumor pituitari. Bila kemungkinan penyebabnya adalah tumor pituitari atau massa intrakranial, maka pemeriksaan fisik menunjukkan adanya neuropati kranial, papiledema (pembengkakan ujung saraf penglihatan karena peningkatan tekanan intrakranial), dan defek lapang pandang.
Bila penyebabnya karena hipotiroidisme, maka pemeriksaan klinis menunjukkan adanya bradikardia (denyut jantung melambat), goiter, rambut kasar, kulit kering, karotenoderma, miksedema.
Berbeda lagi bila penyebab galaktorea adalah tirotoksikosis, maka akan dijumpai takikardia (peningkatan detak jantung), goiter, tangan mengalami tremor, dan eksoftalmos (mata menonjol) pada pemeriksaan fisik.
Bila galaktorea disebabkan karena hiperandrogenisme kronis, maka pemeriksaan fisik menunjukkan keberadaan akne (jerawat) dan hirsutisme (abnormalitas pertumbuhan rambut).
Uji laboratorium penderita galaktorea menunjukkan hasil beragam, sesuai penyebab yang mendasarinya. Dapat berupa peningkatan kadar prolaktin, perubahan kadar HCG (Human chorionic gonadotropin) di mana positif pada saat kehamilan, perubahan kadar hormon TSH (thyroid stimulating hormone) yang meningkat pada kondisi hipotiroidisme, perubahan kadar kreatinin dan BUN (blood urea nitrogen) yang meningkat pada keadaan gagal ginjal, perubahan kadar glukosa darah (meningkat pada sindrom Cushing).
Pada pemeriksaan urinalisis (analisis air seni) dapat dijumpai adanya darah (hematuria) pada kondisi karsinoma sel renal (keganasan ginjal). Pada pemeriksaan mikroskopis cairan puting susu, dapat dijumpai beragam globul lemak, berkurangnya material seluler, yang terlihat nyata tanpa pewarnaan spesifik. Densitometri tulang perlu dipertimbangkan bila dicurigai adanya gangguan tulang, baik osteopenia maupun osteoporosis (tulang keropos).
Artikel ini ditulis oleh: