Potret klinis lain dari galaktorea adalah problematika penglihatan atau defek lapang pandang visual (bitemporal hemianopsia), yang ditandai dengan prolaktinoma (tumor jinak kelenjar pituitari), bila meluas atau membesar maka dinamakan makroadenoma.

Sakit kepala juga dapat dirasakan, terutama pada kasus adenoma pituitari. Bukti keberadaan akromegali, hipotiroidisme, penyakit Cushing dapat ditemukan, bila galaktorea disebabkan oleh salah satu dari ketiga kelainan ini.

Penderita galaktorea dengan potret klinis berupa: penurunan libido, infertilitas (sulit berketurunan), impoten, ketidakteraturan haid (berupa oligomenorrhea atau tidak haid selama lebih dari 35 hari, bisa juga amenorrhea atau tidak haid selama masa reproduktif), boleh jadi disebabkan karena mengalami hiperprolaktinemia (peningkatan serum prolaktin).

Penderita galaktorea dengan tanda-gejala kelelahan, konstipasi, dan intoleransi dingin (ketidakmampuan beradaptasi di lingkungan dingin), berpotensi besar disebabkan karena hipotiroidisme (rendahnya hormon tiroid).

Penderita galaktorea dengan manifestasi klinis berupa: gugup, gelisah, sering berkeringat, intoleransi panas, penurunan berat badan meskipun terjadi peningkatan selera makan, cenderung disebabkan oleh tirotoksikosis alias kelebihan hormon tiroid di tubuh.

Artikel ini ditulis oleh: