Hal itulah yang dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Intelkam Polres Bengkalis saat menangkap pengunggah gambar hoax yang berisi percakapan yang diduga rekayasa antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan, seperti diberitakan sejumlah media massa pada awal Maret 2017 lalu.

Namun, mengapa hal itu tidak dilakukan untuk kasus FH ini? Alasan polisi adalah karena penyebarnya tidak diketahui, anonymous dan sulit dilacak. Ada indikasi polisi terburu-buru atau tidak sabar dalam penetapan tersangka dalam kasus ini.

Apa Hubungannya Dengan Habib Rizieq Sihab?

Habib Rizieq Sihab (HRS) perlu dimintai keterangan sebagai saksi karena dikatakan bahwa konten pornografi atau foto itu ada di dalam chat WhatsApp antara FH dengan HRS. Namun, apakah polisi sudah melakukan pemeriksaan, analisis dan pembuktian tentang keaslian chat tersebut?

Dari beberapa pemberitaan disebutkan, ahli telematika hanya diminta menganalisis foto telanjang FH dan bukan keaslian percakapannya. Hal yang sama kepada ahli antropometri yang juga hanya berkisar pada tubuh telanjang FH. Berbeda dengan opini yang terbentuk kemudian di masyarakat luas soal chatting.

Opini tersebut bisa jadi terbentuk akibat kesimpangsiuran pemberitaan media. Dalam berbagai pemberitaan yang ada sampai saat ini, selain menyampaikan tentang keaslian foto, polisi tidak pernah dengan jelas dan tegas mengatakan tentang keaslian chat tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Nelson Nafis
Editor: Andy Abdul Hamid