Menteri KP resmikan 2 kapal pengawas kelautan di Batam (ANTARA/Jessica)

Batam, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono meresmikan dua kapal pengawas kelautan kelas II, yaitu KP Barakuda 01 dan KP Barakuda 02, di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Menteri Trenggono menyampaikan bahwa kedua kapal ini akan memperkuat armada kapal pengawas kelautan dan perikanan di Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP). Tugas utama kapal-kapal ini adalah melakukan pengawasan di zona 1 (Natuna) dan zona 3 (Maluku) terkait penangkapan ikan terukur (PIT).

“KP Barakuda 01 dan 02 hadir sebagai wujud komitmen Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan armada pengawasan guna mendukung kebijakan ekonomi biru, setelah diterbitkannya PP 11 tahun 2023 dan PP 26 tahun 2023,” ujar Menteri Trenggono di Batam, pada hari Kamis (28/12).

Ia menjelaskan bahwa kehadiran KP Barakuda 01 dan 02 menandai penambahan kapal pengawas tercepat di bawah KKP, dengan kecepatan mencapai 30 knot.

“Kapal ini merupakan yang tercepat dari total 34 kapal yang kami miliki. Untuk mengawasi Indonesia, tidak hanya diperlukan kapal, tetapi juga mata digital atau satelit untuk memantau seluruh wilayah,” tambahnya.

Menurut Menteri Trenggono, Indonesia memiliki enam zona pengawasan, tidak hanya sektor perikanan, melainkan juga ruang laut yang perlu terus dijaga dan diawasi.

Dia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan, seperti pariwisata reklamasi, dapat menyebabkan kerusakan ekosistem terumbu karang dan mangrove pesisir. Oleh karena itu, pengawasan akan diperketat, baik melalui teknologi digital atau satelit maupun dengan pengawasan langsung.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksda TNI Adin Nurawaluddin, menjelaskan spesifikasi dan teknologi terbaru pada KP Barakuda 01 dan 02.

Kapal-kapal ini menjadi yang pertama dalam KKP yang dilengkapi dengan teknologi fin stabilizer untuk mendukung manuver dan stabilitas kapal, serta interceptor untuk meningkatkan efisiensi kerja mesin dan daya dorong kapal.

Kedua kapal ini juga dilengkapi dengan water canon untuk menangani kapal ilegal dan rope cutter untuk memotong tali atau jaring yang bisa merusak propeller kapal saat pengejaran kapal ilegal.

“Modus operandi yang sering ditemui petugas di lapangan adalah pelaku dengan sengaja menjatuhkan jaring saat dikejar untuk merusak propeller kapal pengawas. Maka, pada KP. Barakuda 01 dan 02 ini telah kami lengkapi dengan rope cutter,” kata Adin.

Adin menambahkan bahwa kedua kapal ini dilengkapi sistem peluncur sea rider untuk mempercepat operasi speedboat, pandangan ruang kemudi 360 derajat, dan towing hook untuk menarik kapal ilegal yang telah dilumpuhkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan