Menteri PPPA Bintang Puspayoga memberikan sambutan saat menghadiri kegiatan "Rembuk Perempuan, Anak, Disabilitas dan Lansia" di Aula PB Sudirman Pemkab Jember Jawa Timur, Rabu (21/2/2024). ANTARA/Zumrotun Solichah.

Jember, Aktual.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang dikenal Bintang Puspayoga mengajak masyarakat di Kabupaten Jember Jawa Timur berani melaporkan tindak kekerasan seksual yang dialami anak-anak.

“Kalau bicara masalah kekerasan seksual terhadap anak, itu fenomena gunung es dan belakangan ini yang meningkat adalah kasusnya yang terungkap,” katanya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jember, Rabu (21/2).

Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat yang berani melaporkan kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak, karena kebanyakan pelakunya adalah orang yang dekat dengan korban.

“Perlu keberanian untuk melaporkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum dan selama tidak melapor maka kasus kekerasan seksual akan terus berulang, sehingga saya mengajak masyarakat untuk berani melaporkan,” katanya.

Beberapa kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak di Jember sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian pada tahun 2024. Contohnya, kasus seorang ayah tiri yang melakukan kekerasan terhadap anak perempuannya yang berusia 7 tahun di Kecamatan Semboro, dan seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang menjadi korban kekerasan seksual oleh tetangganya.

Berdasarkan data laporan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jember, tercatat beberapa kekerasan yang biasanya terjadi pada anak-anak meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran, dan trafficking. Dalam kasus anak, sebagian besar korban mengalami kekerasan seksual.

Pada tahun 2022, tercatat ada 221 kasus kekerasan terhadap anak, baik perempuan maupun laki-laki. Dari jumlah tersebut, terdapat 75 kasus kekerasan seksual. Sedangkan pada tahun 2023, terdapat 220 kasus kekerasan terhadap anak, dengan 74 kasus kekerasan seksual. Namun diduga masih ada kasus yang beum dilaporkan oleh masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Sandi Setyawan