Jakarta, Aktual.com – Seorang guru di Deli Serdang, Sumatera Utara, Nelly Dona Elita Hutabarat, nekat mendatangi Istana Negara, Rabu (13/7). Hal ini dilakukan Nelly karena merasa jasanya sebagai seorang guru belum dihargai oleh negara.

Ia menceritakan pengalaman hidup di tahun 2011, saat mengajar di SDN 106159, Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara. Kala itu, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Dikpora, Drs Sofian M.Pd bernomor 800/6921/SKR/2010, rumah dinasnya dibongkar paksa.

“Tindakan tidak manusia dan tidak bermoral, bersama Kedes Sampali pada saat pembongkaran itu tanggal 22 November 2011 diberikan surat dari kepala sekolah kepada saya supaya mengosongkan rumah,” ungkap Nelly di depan Istana Negara, Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/7).

SK juga berisi mutasi 14 guru di SDN yang sama ke sekolah lain di kecamatan yang sama, Percut Sei Tuan. Sementara para murid dijadikan satu dengan tiga sekolah lainnya.

Dianggap tidak berwenang untuk menonaktifkan kegiatan sekolah dan membongkar rumah dinas, Nelly pun menggugat SK Dikpora berdasarkan PP 9/2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS.

Sayangnya, proses hukum belum selesai, pembongkaran rumah dinasnya tetap dilaksanakan pada 24 November 2011.

“Saya bawa foto-foto ini lengkap dengan barang-barang yang dirusak. Saya masih dalam keadaan kasasi, belum berkuatan hukum tetap. Dimana hak bapak untuk memerintahkan rumah aset negara ini dibongkar?” tanya dia.

Dari pembongkaran paksa itu, dirinya mengaku mengalami kerugian Rp150 juta. Sebab itu, ia pun melaporkan ke Polsek Sumatera Utara.

“Tapi kalau saya samperin tidak ditindaklanjuti, didengar apapun tidak,” keluhnya wanita yang telah mengajar selama 36 tahun itu.

Maka dari itu, hari ini ia mendatangi Istana Kepresidenan dengan harapan dapat bertemu Presiden Joko Widodo agar keluh kesahnya didengar langsung Presiden.

“Harapan saya bisa tuntas lah ini sudah tiga kali saya datang kemari (Jakarta). Tahun 2012 ke DPR RI, 2015 Setneg, Kemenkumham, Komnas, sama 2016 ke sini (Istana Negara),” tutupnya.

 

Laporan: Agung

Artikel ini ditulis oleh: