Jakarta, Aktual.co — Melihat jumlah orang yang merokok lebih besar dari jumlah orang yang tidak merokok. Dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA (Kasubdit Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif Kementerian kesehatan) mengatakan selain dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Penyebab rokok juga bisa menyebabkan kematian premature yang merupakan sebagai salah satu penyebab utama para perokok hanya mencapai usia 30-69 tahun masa hidupnya.

“Yang kita sebut disini adalah kematian premature. Seharusnya angka kematian kita di atas usia 70 tahun jikalau orang itu tidak berpenyakit,” kata Dr. Theresia Sandra Diah Ratih, saat ditemui acara dikusi Terbuka Aksesi FCTC UIN kawasan Ciputat Tangerang Selatan Minggu (7/6).

“Selain itu, sudah ada penelitiannya bagi para perokok bisa menimbulkan penyakit kanker paru, yang disebabkan oleh rokok tumor mulut, dan bayi berat lahir rendah yang disebabkan oleh rokok dari ibu, ayah dan lingkungannya. Itu sering kami temui dari penelitian yang kami lakukan. Karena hal ini bisa memicu penyakit menular,” sambungnya.

Menurut Dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA  menjelaskan kebiasaan budaya merokok yang dianggap wajar, merupakan stigma yang salah. Dimana hal itu seringkali masih banyak ditemui ditengah-tengah masyarakat di Indonesia.

“Kementrian Kesehatan tidak bisa banyak berbuat apa-apa. Untuk itu, kami ingin menjalin kepada semua masyarakat lebih dekat lagi untuk saat ini bahkan ke depannya untuk bisa mengerti dengan benar bahaya dan dampak rokok bagi kesehatan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka