Jakarta, Aktual.com – Dalam khazanah sejarah komunisme global, kita akan temukan bahwa komunisme cenderung menjadi rongsokan. Sebab negara-negara yang dahulunya pernah berjaya dengan komunisme, kini tampak terseok-seok.
Runtuhnya komunisme global pada abad 20 dibarengi dengan kebangkitan demokrasi. Dimana paham komunis yang menjelaskan bahwa semua produksi dan distribusi negara adalah milik bersama, tidak ada kepemilikan perseorangan, cukup bertentangan dengan konsep demokrasi. Ditambah lagi penisbian terhadap campur tangan Tuhan dalam proses kehidupan dunia, cukup bertentangan dengan paham para kaum beragama. Sebab-sebab krusial itulah yang pada akhirnya menjadi alasan kuat runtuhnya komunisme global.
Tapi walaupun begitu, apakah ideologi komunis benar-benar sudah tidak memiliki peluang untuk berjaya? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh realitas. Jika kita amati situasi global hari ini, dimana arus informasi demikian cepat terdistribusi, sulit disaring (hoax) dan kaum mudanya cenderung tidak memiliki ketertarikan terhadap sejarah dan agama. Maka ideologi komunisme itu bisa jadi akan kembali berjaya.
Dalam pola pergerakan ideologi komunisme, para kaum muda adalah objek yang sangat berpotensi untuk dijadikan aset. Propaganda tentang zaman baru yang lebih modern dan tidak ada ikatan nilai-nilai sosial, Adalah propaganda yang hari ini mulai terasa dalam percakapan dunia, khususnya di negeri kita.
Padahal, jika kita pelajari benar tentang ideologi komunisme itu, tidak lain hanyalah alat kebohongan belaka untuk melegitimasikan atau memonopoli kekuasaan oleh segelintir orang saja. Seperti yang sudah di lakukan oleh Lenin, Stalin, Mao Zedong, Keluarga Kim (Korea), dan beberapa penguasa lain di beberapa negara!
Oleh : Setiyono
(Aktivis Keluarga Alumni KAMMI)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan