Sejumlah aktivis buruh migran yang tergabung dalam Migrant Care melakukan aksi peringatan Hari Migran Internasional di kawasan CFD, Bunderan HI, Jakarta, Minggu (18/12/2016). Dalam aksi peringatan Hari Migran Internasional Migran Care menolak segala bentuk perbudakan, kekerasan terhadap buruh migran dan mendesak Ratifikasi Konvensi ILO 188.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Pusat Kajian Migrasi Migrant Care Anis Hidayah menilai moratorium pekerja migran ke Timur Tengah perlu dicabut karena lebih banyak dampak buruknya daripada dampak baiknya.

“Lebih baik pengiriman pekerja migran ke Timur Tengah dibuka kembali, tetapi dengan instrumen yang lebih melindungi pekerja,” kata Anis saat dihubungi di Jakarta, Rabu (1/5).

Anis mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi secara menyeluruh kebijakan moratorium pengiriman pekerja migran ke Timur Tengah sebelum memutuskan untuk mencabutnya.

Pasalnya, saat mengeluarkan kebijakan moratorium tersebut tentu berdasarkan kajian masalah, yaitu ada kerentanan terhadap nasib pekerja migran di negara tujuan bekerja.

“Namun, Migrant Care melihat moratorium itu justru berdampak pada praktik perdagangan orang ke Timur Tengah yang semakin tidak terkendali,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh: