Barisan truk berisi bantuan memenuhi jalan sebelum tiba di Damaskus dalam foto handout yang dirilis Rabu (17/2). Sebanyak 100 truk bantuan kemanusiaan bersiap menuju wilayah Suriah yang terkepung melalui Damaskus kemarin, menurut keterangan Bulan Sabit Merah Suriah, saat pengiriman bantuan terbaru bagi warga yang terjebak perang. ANTARA FOTO/REUTERS/Syrian Arab Red Crescent/Handout via Reuters

Suriah, Aktual.com – Militer Suriah pada Sabtu (17/3) mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 24 jam di Kota Harasta, yang dikuasai gerilyawan, di Ghouta Timur. Gencatan senjata yang tak terduga tersebut berlaku pada pukul 15.00 waktu setempat dan berlangsung selama 24 jam.

Gencatan senjata tersebut bertujuan mengizinkan warga sipil mengungsi dari daerah di Ghouta Timur, pinggir Ibu Kota Suriah, Damaskus, melalui koridor kemanusiaan yang diciptakan belum lama ini di dekat Daerah Sumber Air di Harasta.

Dari Harasta saja, 170 warga sipil pergi dan dibawa ke tempat penampungan sementara di dekat Damaskus, demikian seperti yang dilansir Xinhua, Minggu (18/3).

Warga sipil mengungsi dari daerah yang dikuasai kelompok gerilyawan Failaq Ar-Rahman di bagian tenggara Ghouta Timur menuju daerah yang dikuasai pemerintah melalui Daerah Hamouriyeh yang direbut baru-baru ini oleh militer.

Ghouta Timur, wilayah pertanian seluas 105 kilometer persegi yang terdiri atas beberapa kota kecil dan lahan pertanian, menimbulkan ancaman terakhir terhadap ibu kota Suriah karena kedekatannya dengan permukiman yang dikuasai pemerintah di Damaskus Timur dan serangan mortir yang berlangsung serta ditujukan ke daerah permukiman di Damaskus, sehingga mendorong warga ke ambang bahaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara