Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memukul gong didampingi Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan dan Dewan Pembina Partai Golkar diantaranya Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Agung Laksono, Sekjen Golkar Idrus Marham dan Ketuan Panitia Rapimnas Nurdin Halid saat membuka Rapimnas III Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017). Partai Golkar menggelar Rapimnas III hari ini, dengan agenda pengesahan hasil rapat pleno mengangkat Airlangga sebagai ketum dan menegaskan kembali dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi) maju di Pilpres 2019 sebagai calon presiden. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sesuai dengan hasil rapat pleno pekan lalu.

Nurdin, yang juga menjabat sebagai Ketua Organizing Comitee (OC) Munaslub, membantah adanya wacana tentang diadakannya pemilihan Ketua Umum dalam forum tersebut

“Keputusan rapat pleno sudah clear. Di Munaslub enggak ada pendaftaran,” kata Nurdin usai pelaksanaan Rapimnas Golkar di Jakarta, Senin (18/12).

Menurutnya, perhelatan Munaslub hanyalah lanjutan dari Rapimnas saja. Dalam Rapimnas, Nurdin sendiri telah melaporkan hasil dari rapat pleno kepada peserta.

Keputusan dalam rapat pleno yang diadakan 13 Desember lalu, antara lain adalah memilih Airlangga sebagai pengganti Ketua Umum Setya Novanto dan melaporkan hasil rapat pleno dalam pelaksanaan Rapimnas Golkar.

Nurdin bersikeras jika nihilnya pemilihan Ketua Umum dalam Munaslub sudah sesuai dengan aturan main yang tertera dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Golkar.

“Kita menggunakan pasal 13, 14, dan pasal 19 ART. Bukan menggunakan pasal tentang munaslub yang harus ada permintaan 2/3 (DPD I). Ini kita kombinasi aspirasi menggunakan jabatan lowong,” jelasnya.

“Bukan kita mencari ketua umum lagi, hanya perlu supaya lebih legitimate, maka dikukuhkan di Munaslub,” tutupnya.

Hanya saja, ia mengakui jika pemilihan Ketua Umum dapat saja terjadi jika semua peserta Munaslub menyetujui adanya pemilihan ulang. Salah satu nama yang muncul sebagai saingan dari Airlangga adalah Priyo Budi Santoso.

“Kalau Priyo mendaftar, boleh saja kalau mendaftar, tidak bisa kita larang. Tapi kita lempar ke peserta, apakah diterima atau tidak,” tutupnya.

 

Pewarta : Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs