Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/7). Setelah sepekan libur Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan melesat di hari pertama perdagangan. Indeks ditutup menguat 1,96% menjadi 5.069,02 dengan volume transaksi sebesar 6,09 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 9,18 triliun. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini kemungkinan akan mulai masuk ke zona apresiasi. Namun sayangnya, masih minim katalis domestik yang membuat rupiah sulit menguat.

Menurut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, pergerakan rupiah pada hari ini diperkirakan akan serupa dengan pola transaksi kemarin yang terus menguji target resisten untuk dapat melanjutkan penguatan. Tapi pelaku pasar masih bersikap wait & see dan hati-hati.

“Namun demikian, dengan kondisi minimnya katalis dari dalam negeri terutama terkait dengan penerapan dan realisasi tax amnesty, membuat pergerakan rupiah bergantung pada keadaan global, khususnya BoE (Bank Sentral Inggris) terkait pemangkasan suku bunga,” tegas Reza dalam analisis hariannya, Jumat (15/7).

Meski begitu, ia berharap kondisi beberapa valuta asing yang menguat terhadap dollar AS dapat membuat rupiah juga menguat. “Penguatan poundsterling dan euro terhadap dollar AS membuat pergerakan rupiah terbantu untuk tetap bertahan di jalur apresiasi,” jelas dia.

Kondisi minim sentimen itu membuat pergerakan rupiah di perdagangan sebelumnya menguat terbatas.

“Ditambah lagi dengan kembali melemahnya yen seiring ekspektasi stimulus BoJ (Bank Sentral Jepang) yang turut menghambat penguatan rupiah,” ucap dia.

Dia menyebutkan, saat ini laju rupiah terhadap dollar AS berada pada level support 13.093, sedangkan target resisten terdekat di level 13.051. “Tetap cermati sentimen yang ada,” saran Reza.

Meski demikian, dia berharap laju rupiah dapat terus melanjutkan penguatannya. Apalagi memang secara teknikal, laju rupiah masih mencoba untuk bergerak menguat menembus level resistennya.

“Seperti kemarin yang kembali terapresiasi di level 13.088,” pungkasnya.

 

Laporan: Bustomi

Artikel ini ditulis oleh: