Mukomuko, aktual.com – Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Sosial setempat meluncurkan program kartu sembako dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di daerah ini.

“Peluncuran program kartu sembako dan penyaluran BNPT untuk ibu-ibu yang kurang mampu di daerah ini,” kata Bupati Mukomuko Choirul Huda dalam keterangannya di Mukomuko, Senin (9/12).

Ia mengatakan hal itu sebelum menyerahkan kartu sembako dan penyaluran BPNT kepada perwakilan keluarga penerima manfaat (KPM) dari sebanyak 9.9221 KPM di daerah ini.

Ia mengatakan, warga di Kabupaten Mukomuko termasuk paling sedikit yang miskin di provinsi setempat. Daerah ini nomor dua paling sedikit masyarakat miskin setelah Kabupaten Bengkulu Tengah.

Menurutnya, daerah ini termasuk yang paling beruntung karena jumlah warga yang tergolong ekonomi yang tidak mampu di provinsi setempat termasuk sedikit.

Ia mengatakan, kedepan pemerintah setempat akan membantu seluruh warga yang tergolong ekonomi  tidak mampu di daerah ini agar menjadi mampu.

Masyarakat di daerah ini termasuk tinggi kebiasaannya untuk melakukan gotong royongnya dan melakukan sinergi antara masyarakat yang satu dengan yang lain saling bantu.

Menurutnya, ini sebuah bentuk juga bagaimana memberikan kualitas kehidupan masyaraka yang kurang mampu menjadi lebih bagus dan yang tidak kalah penting karakter kepedulian satu sama lain

“Daerah ini bisa maju apabila adanya sinergitan antara masyarakat di daerah ini untuk saling membantu satu dengan yang lainnya,” ujarnya pula.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Saroni menyebutkan sebanyak 90 KPM di Desa Lubuk Bento yang telah menerima kartu sembako akan menerima penyaluran BPNT.

“Hari ini penyaluran BPNT di Desa Lubuk Bento hingga Kecamatan Air Rami, penyaluran selanjutnya akan dilakukan di seluruh wilayah yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini,” ujarnya pula.

Ia menyebutkan, setiap KPM akan menerima BPNT berupa uang sebesar Rp110 ribu per bulan dan mereka menggunakan dana itu untuk membeli beras sebanyak delapan kilogram dan sisanya telur ayam. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin