Jakarta, Aktual.com — Jamaah haji asal Medan, M Syarwan Nasution mengatakan musibah jatuhnya alat berat crane di Masjidil Haram pada Jumat (11/9), yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tidak mempengaruhi ibadah di Tanah Suci.

“Kejadian musibah jatuhnya crane itu tidak memberi dampak pada ibadah jamaah. Kecelakaan itu bisa terjadi dimanapun sehingga jamaah tetap fokus beribadah,” katanya melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM), Sabtu (12/9).

Syarwan yang berprofesi sebagai dokter gigi dan merupakan jamaah Kloter 1 Medan itu menyebutkan, awal musibah terjadi setelah adanya badai pasir yang sangat kencang disusul hujan lebat di Mekkah.

Akibat cuaca ekstrem itu, crane jatuh dan menimpa Masjidil Haram sehingga menimbulkan korban jiwa dan lula-luka.

“Alhamdulillah di Kloter 1 tidak ada korban,” ujar Syarwan.

Syarwan mengakui, Masjidil Haram sedang berbenah atau direnovasi dengan diperluas kurang lebih 17 hektare.

“Harusnya memang proyek itu disiapkan secepatnya atau dihentikan pemerintah Arab Saudi sebelum jadwal jamaah haji masuk,” kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Agama merilis identitas para korban asal Indonesia yang meninggal dunia dan luka-luka akibat jatuhnya crane yang mencapai 33 jamaah.

Artikel ini ditulis oleh: