Jakarta, Aktual.com – Harga pasokan gas industri yang dirasa masih tinggi menyebabkan delapan pabrik keramik tutup di beberapa daerah Indonesia.

“Negara kita adalah lima besar pemasok keramik dunia, namun ironi justru delapan pabrik tutup karena tingginya biaya produksi menggunakan gas,” kata Presiden Direktur Puri Kemenangan Jaya (perusahaan distributor keramik batu alam) Jusmery Chandra di Jakarta, Senin (9/10).

Ia menuturkan matinya sejumlah industri keramik adalah karena beban operasional menggunakan bahan bakar gas serta serbuan keramik impor yang semakin sulit dibendung.

Menurutnya pemerintah dirasa kurang memberikan perhatian dalam maslah ini. Awalnya hanya Tiongkok yang menjadi kompetitor, namun belakangan muncul dari negara Asia lainnya seperti Vietnam dan lainnya.

Memagari aturan dengan memberikan label “SNI” ternyata dianggap langkah yang kurang tepat. Sebab ternyata para broker impor keramik juga bisa memiliki sertifikat SNI walaupun barang berasal dari luar negeri.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu