Semarang, Aktual.co — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komisariat Dakwah dan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menggelar aksi penolakkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi ini dilakukan di depan gedung DPRD Provinsi Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jum’at (7/11).
Mahasiswa menilai pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla telah membohongi rakyat, karena berencana akan menaikkan harga BBM pada pertengahan akhir tahun 2015. Awalnya aksi longmarch berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam aksinya, mereka membawa spanduk dan poster kenaikan BBM bertuliskan penolakan kenaikan BBM.
Korlap aksi, M Arif Rohman Makin, Komsat Dakwah dan Tarbiyah IAIN Walisongo menyatakan, jika presiden Jokowi telah menyetujui dan mengesahkan kenaikan harga BBM, berati tidak sesuai dengan janji-janji kampanye. Selain itu, kenaikan harga akan memicu penderitaan bagi rakyat terhadap sejumlah kebutuhan barang pokok.
“Jokowi harus diturunkan dari jabatan presiden, jika menaikkan harga BBM. Padahal dirinya telah berjanji tidak menaikkan harga BBM selama menjabat,” ujar dia.
Dalam orasinya, mahasiswa, menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan ditetapkan oleh Pemerintah. Menurutnya, hal itu telah membohongi rakyat yang telah mendudukannya sebagai presiden ke-7. Bagi mahasiswa, Jokowi telah menciderai hati rakyat, jika menaikkan harga BBM. Sebab, kenaikan harga BBM memicu kenaikan harga kebutuhan pokok.