Diskusi Dampak Ekonomi Demo 411 dengan pembicara, Tito Rizal, Yopie Hidayat, Ade Sudrajat (Dadang/Aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bukanlah perkara yang sederhana dan hendaknya segera dilakukan penyelesaian yang berkeadila.

Pasalnya, menurut Akademisi Doktoral dari Alumni Universitas Kebangsaan Malaysia, Tito Rizal, kasus tersebut telah menyeret pertaruhan keutuhan bagi negara dan bangsa.

Dia menyampaikan apabila kasus ini menemui jalan buntu, maka resiko terburuk sedang mengintai bagi negara Indonesia. Kehancuran pertama jelasnya, dimulai dari sisi ekonomi nasional yang mengalami ambruk.

“Apabila tidak mampu diselesaikan hukum, tentunya dampaknya yaitu demo secara besar besaran akan berlanjut dan masif ke daerah-daerah. Dari sana mempengaruhi ekonomi dan meramba ke sektor lain,” ujar Tito usai menjadi pembicara dialog di kawasan Cikini Jakarta, Rabu (30/11)

Dengan suasana tidak kondusif seperti itu, investor merasa tidak kondusif dalam mengembangkan bisnis di Indonesia dan ditambah kejatuhan nilai tukar rupiah yang diiringi gangguan perdagangan ekspor dan impor.

Sedangkan di sisi lain harga-harga mulai melonjak naik serta terjadi PHK di sana-sini. Dampaknya kredit perbankan akan macet karena nasabah tak mampu membayar cicilan.

“Akhirnya perbankan mengalami kesulitan likuiditas. Disaat itu gelombang rush money akan nyata. Itu rush money terjadi secara natural karena tekanan keadaan, berbeda dengan rush money yang diserukan lewat medsos saat ini. Masyarakat saat ini tidak melakukannya karena dalam suasana ekonomi yang tidak terpaksa,” tambahnya.

Selanjutnya jika ekonomi sudah ambruk, kekisruhan merambah kepada krisi politik dan krisis sosial. Puncaknya kedaulatan negara menjadi hal yang dipertaruhkan.

“Disaat itu yang melakukan rush money bukan hanya umat Islam, namun seluruh bangsa Indonesia akan melakukan hal itu. Akan ada juga aksi borong dolar, maka akan makin memperparah keadaan rupiah. Sementara kekerasan akan terjadi dimana-mana dan terjadi degradasi Sosial,” tandasnya.
Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby