Aktivis Anti Korupsi membawa poster bergambarkan Novel Baswedan dalam rangka peringatan 1 tahun kasus Novel Baswedan di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu (11/4). Aksi tersebut meminta pembentukan TGPF dan menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau berbuat lebih dan tidak sekedar menunggu kinerja kepolisian yang dirasa pincang. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali minta ketegasan Presiden Joko Widodo terkait pengungkapan kasus penyerangan terhadap dirinya yang terjadi pada 11 April 2017.

“Saya pribadi berharap Bapak Presiden benar-benar punya kemauan yang kuat dan kami juga doakan semoga Bapak Presiden punya keberanian untuk berani mengungkap masalah ini,” kata Novel dalam acara peluncuran “Jam Hitung Penyerangan Novel Baswedan” di gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/12).
Menurut Novel, kasus penyerangannya bukan masalah yang kecil dan sederhana sehingga perlu sikap berani dari Presiden.

“Perlu kekuatan yang besar yang tentu dalam hal ini adalah Bapak Presiden yang kami harapkan yang paling kuat di negara ini, yang memimpin negara kita untuk berani menunjukkan sikap yang tegas agar upaya pengungkapan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh tidak dibiarkan dan tidak abaikan,” ucap Novel.

Ia pun kembali meminta Presiden Jokowi untuk segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF)guna mengungkap kasusnya tersebut.

“Desakan dari saya, dari beberapa kelompok termasuk Wadah Pegawai KPK kepada Bapak Presiden agar mau membentuk TGPF agar langkah-langkah yang dilakukan bisa lebih optimal bisa lebih efektif. Tentunya sangat memalukan, sangat memilukan ketika ada aparatur negara diserang dan kemudian itu dibiarkan,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid