Jakarta, Aktual.com — Acara Rembug Nasional dan Rapat Kerja Nasional yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU) di Hotel Acadia, Jakarta, Jumat (15/04), dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, dan Ketua LPPNU sekaligus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar. Seminar ini bertujuan untuk memperkuat kinerja organisasi dan merancang program pemberdayaan pertanian.

Dalam kata sambutannya, Marwan mengatakan, PBNU harus berani mengambil peran untuk memperkuat pemberdayaan petani dan nelayan di Indonesia. Sebab, sampai sekarang masih banyak petani yang jauh dari sejahtera.

“Untuk itu NU harus hadir di tengah-tengah petani dan nelayan. NU harus dapat membuat gerakan nasional untuk petani dan nelayan kita,” kata Marwan kepada Aktual.com.

Dengan mulai bekerjanya LPPNU, maka diharapkan ada terobosan untuk mendukung ruang gerak petani dan nelayan. Dia berharap, LPPNU bisa memanfaatkan fungsi advokasi dalam gerakan tersebut.

“Maka lakukanlah advokasi agar petani dan nelayan dapat mendapatkan lahan dan kebijakan yang memudahkan,” tambahnya.

Dia berharap, hasil rapat kerja nasional nantinya bisa menghasilkan program pemberdayaan yang implementatif bagi petani dan nelayan. Bahkan, bisa membuat terobosan yang berdampak langsung kepada petani dan nelayan.

“Semoga dalam rapat kerja itu muncul rekomendasi yang futuristik bagi petani dan nelayan,” harap ia menambahkan.

Lebih lanjut, Marwan kembali berharap, LPPNU dapat mewacanakan terbentuknya badan pangan nasional. Menurut dia, badan pangan nasional yang independen, dapat berguna untuk mengatur lalu lintas logistik nasional, distribusi, kontrol harga pangan dan bertanggung jawab proses logistik secara nasional.

“Badan pangan nasional akan membantu mengurangi impor. Sebab, masyarakat tahu, saat ini swasembada pangan belum dapat tercapai,” kata ia menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh: