Denpasar, Aktual.com — Kuasa hukum ibu kandung ENG, Siti Sapurah meyakini jika dua kakak angkat bocah malang tersebut, Yvonne Christina Megawe dan Christina Telly Megawe terlibat dalam aksi pembunuhan bocah delapan tahun tersebut.

“Ada rentetan peristiwa sebelum dan sesudah ENG dinyatakan hilang. Kita berharap tidak sampai di sini (penetapan Margriet sebagai tersangka pembunuhan),” kata Siti, Rabu (1/7).

Apalagi, menurut aktivis P2TP2A Kota Denpasar itu, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polda Bali. Dan, rangkaian keterangan mereka mengarah akan adanya keterlibatan orang lain selain Margriet Christina Megawe dan Agustinus Tai Andamai.

“Sudah banyak keterangan saksi. Polda bisa memperdalam fakta-fakta di lapangan, alibi-alibi sebelum dan sesudah ENG hilang,” kata perempuan yang akrab disapa Ipung tersebut.

Salah satu indikasi adanya keterlibatan dua kakak angkat ENG itu adalah munculnya fanpage di akun jejaring sosial facebook yang menceritakan ENG hilang.

“Di Facebook disebutkan anak ini hilang saat bermain di depan rumah. Juga ada NGO yang sibuk mencari mengundang Kapolda melakukan napak tilas. Ini kan rentetan dari kasus ini. Ini tak bisa dibiarkan saja oleh penyidik,” kata Ipung, yang menyebut Yvonne merupakan salah satu volunteer di NGO yang melakukan napak tilas kala ENG hilang bersama Kapolda Bali dan Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.

Dari sana pula Ipung meyakini keduanya terlibat dalam penghilangan ENG. “Mereka ini terlibat. Jika tidak terjadi sesuatu dalam hilangnya ENG, mereka tidak akan muncul. Tolong digali apa keterlibatan Yvonne, Christina dan NGO dalam kasus ini,” kata Ipung.

“Kami meminta polisi memperdalam lagi apa yang sudah ada di tangan penyidik, tidak sampai di Margriet saja. Pasti ada keterlibatan. Mereka terlibat membuat skenario,” kata Ipung. Dia juga menyinggung keterlibatan AA dalam kasus pembunuhan ENG.

“Dia ada dalam lingkaran ini. Apa ketrerlibatan AA dalam kasus ini, silakan polisi bongkar. Saya yakin persekongkolan pembunuhan ada empat orang yang terlibat,” kata Ipung.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu