25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 108

LBH-YLBHI Desak Pemerintah Tetapkan Status Darurat Bencana Nasional untuk Banjir di Tiga Provinsi

Jakarta, aktua.com – Bencana banjir di 3 Provinsi tersebut menimbulkan dampak yang besar, seperti: tingginya jumlah korban jiwa dan orang hilang, semakin meluasnya titik bencana, banyaknya Kabupaten/Kota yang terisolir, ribuan orang harus mengungsi dan kehilangan rumah, logistik yang kian menipis, langkanya ketersediaan bahan-bahan pokok juga mahalnya harga BBM.

Situasi bencana yang semakin parah ini direspon dengan minimnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi bencana dengan cepat dan tepat. Beberapa situasi ini cukup alasan alasan bagi Pemerintah Pusat untuk segera menetapkan status Darurat Bencana Nasional untuk kondisi yang terjadi di Sumatera dalam satu minggu terakhir.

Ketua YLBHI, Muhammad Isnur, menegaskan bahwa Pemerintah Pusat perlu segera mengambil langkah tegas dengan menetapkan status Darurat Bencana Nasional bagi tiga provinsi yang terdampak paling parah, yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Menurutnya, eskalasi bencana dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa penanganan di tingkat daerah sudah tidak lagi memadai sehingga intervensi langsung dari pemerintah pusat menjadi kebutuhan mendesak untuk menjamin keselamatan warga dan mempercepat upaya pemulihan.

“Pemerintah Pusat segera tetapkan status Darurat bencana Nasional sebagai langkah konkret dalam penanggulangan bencana banjir Sumatera sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pedoman dan mekanisme melalui UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanganan Bencana sebagai upaya prioritas untuk memastikan keselamatan korban dan masyarakat yang terdampak banjir Sumatera,” kata Ketua YLBHI, Muhammad Isnur Selasa (2/12).

Selain itu, ia mendorong kementerian terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai izin usaha perkebunan, pertambangan, serta pengelolaan kawasan hutan yang diduga turut memicu kerentanan lingkungan. Aktivitas-aktivitas tersebut, terutama yang melanggar ketentuan dan merusak ekosistem, dinilai berperan dalam memperparah risiko banjir dan tanah longsor di wilayah terdampak.

“Kementerian terkait untuk melakukan Evaluasi dan Moratorium seluruh izin-izin usaha perkebunan, pertambangan dan pengelolaan kawasan hutan yang melanggar ketentuan, deforestasi dan merusak lingkungan,” ucapnya.

Isnur juga menekankan urgensi langkah penegakan hukum. Ia menilai aparat harus bertindak tegas untuk mengusut dan menindak seluruh praktik penebangan maupun pertambangan ilegal yang telah merusak kawasan hutan dan berkontribusi pada timbulnya bencana, sehingga kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.

“Aparat penegak hukum untuk dapat mengusut tuntas seluruh aktivitas penebangan dan pertambangan ilegal yang merusak kawasan hutan yang mengakibatkan bencana banjir Sumatera,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Bencana Sumbar Lumpuhkan Aktivitas Sekolah, Jadwal Ujian Diubah 

PADANG, Aktual.com – Rangkaian banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang menghantam Sumatra Barat dalam sepekan terakhir memukul sektor pendidikan. Aktivitas belajar lumpuh, sejumlah sekolah berubah fungsi menjadi pos pengungsian, sementara siswa dan guru banyak yang ikut terdampak dan bahkan menjadi korban.

Di tengah kondisi ini, para murid sebenarnya tengah bersiap menghadapi ujian semester. Namun bencana besar yang menerjang 13 kabupaten/kota membuat pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar tidak memungkinkan. Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar pun mengambil langkah darurat dengan menyesuaikan seluruh agenda pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Habibul Fuadi, menginstruksikan seluruh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I–VIII untuk segera meninjau ulang dan menyesuaikan jadwal ujian semester ganjil Tahun Pelajaran 2025/2026, khususnya di wilayah yang terdampak bencana.

Penyesuaian jadwal tersebut wajib mempertimbangkan keamanan sekolah, kondisi sarana dan prasarana, serta kesiapan psikologis murid dan guru yang kini banyak berada di pengungsian.

Dinas Pendidikan juga mewajibkan pendataan lengkap terkait kerusakan fasilitas pendidikan serta kondisi guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Laporan dampak bencana ditargetkan masuk paling lambat Senin (1/12).

Saat ini siswa resmi diliburkan hingga 3 Desember 2025. Kebijakan itu tertuang dalam dua surat edaran, masing-masing pada 27 dan 30 November 2025, yang memperpanjang masa libur seiring penetapan status tanggap darurat bencana oleh Pemerintah Provinsi Sumbar hingga 8 Desember 2025.

Data sementara mencatat sejumlah sekolah difungsikan sebagai posko pengungsian, seperti SD 41 Lori, SDN 02 Cupak Tangah, dan SMPN 29 Padang. Selain itu, di Kabupaten Agam tercatat tiga guru meninggal dunia, empat luka-luka, dan lima hilang. Sebanyak 96 fasilitas pendidikan juga mengalami kerusakan ringan hingga berat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

BNPB Laporkan Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Mencapai 604 Jiwa

Jakarta, aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera kembali meningkat, kini mencapai 604 orang.

Kenaikan angka korban jiwa tersebut tercatat berdasarkan pembaruan data di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) pada Senin (1/12/2025) pukul 17.00 WIB.

“Sumatera Utara 283 jiwa, Sumatera Barat 165 jiwa dan Aceh 156 jiwa,” tertulis data di situs Pusdatin BNPB, dikutip Senin (1/12).

Jika dirinci, di Aceh terdapat 156 orang meninggal dunia, 181 orang dinyatakan hilang, dan 1.800 warga mengalami luka-luka. Sementara di Sumatera Barat tercatat 165 orang meninggal, 114 orang hilang, dan 112 orang terluka.

Adapun di Sumatera Utara, jumlah korban meninggal mencapai 283 jiwa, dengan 169 orang hilang dan 613 orang terluka.

Selain korban jiwa, Pusdatin BNPB juga memaparkan besarnya kerusakan infrastruktur dan permukiman. Tercatat 3.500 rumah mengalami rusak berat, 4.100 rumah rusak sedang, dan 20.500 unit rusak ringan. Pembaruan data ini dilakukan secara terus-menerus. “Jembatan rusak 271 unit hingga 282 fasilitas pendidikan rusak,” jelas data tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

DPR Minta Instruksi Presiden soal Bencana Sumatra Dieksekusi Tanpa Birokrasi Berbelit

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Hadi, mendesak pemerintah mengeksekusi instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan bencana secara cepat, tepat, dan terukur. Desakan itu ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Kepala BMKG dan Kepala Basarnas di Gedung DPR RI, Senin (1/12).

Abdul Hadi menegaskan situasi kebencanaan yang meluas menuntut mobilisasi penuh seluruh aparat negara, mulai BNPB, TNI, Polri, hingga kementerian terkait. Ia menekankan bahwa keselamatan rakyat tidak boleh terhambat prosedur birokrasi.

“Anggaran darurat harus bisa dicairkan melalui mekanisme cepat namun tetap akuntabel. Negara wajib hadir seketika saat rakyat membutuhkan,” tegasnya.

Ia juga meminta Basarnas dan BNPB memperkuat operasi tanggap darurat, terutama pencarian korban hilang, evakuasi warga terisolasi, distribusi logistik, dan layanan kesehatan. Kelompok rentan seperti anak, lansia, dan ibu hamil, kata dia, harus menjadi prioritas.

Di sisi pemulihan, Abdul Hadi mendesak Kementerian PUPR memprioritaskan rekonstruksi jalan nasional, jembatan, tanggul, dan sistem air bersih dengan standar infrastruktur adaptif terhadap perubahan iklim.

“Rekonstruksi harus berbasis DAS dan dibangun lebih tangguh menghadapi bencana ke depan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan sistem peringatan dini BMKG melalui impact-based forecast yang terintegrasi hingga tingkat desa agar masyarakat mendapat peringatan real-time.

Selain itu, ia meminta pemerintah melakukan evaluasi nasional atas izin pertambangan, perkebunan, dan aktivitas ekstraktif di hulu yang diduga memperparah kerusakan lingkungan.

“Bencana ini tidak boleh ditutup-tutupi. Izin bermasalah harus dicabut dan ekosistem dipulihkan,” tegasnya.

Abdul Hadi menutup dengan menekankan perlunya koreksi serius terhadap arah pembangunan nasional.

“Tanpa pembenahan struktural, bencana akan terus berulang. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Temukan Cadangan Gas Baru, ENRG Tawarkan Obligasi Rp4 Triliun

Jakarta, Aktual.com — PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) resmi memulai Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 dengan target penghimpunan dana hingga Rp4 triliun. Langkah ini diarahkan untuk membayar utang kepada bank dan lembaga keuangan, sekaligus memenuhi kebutuhan modal kerja serta memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Direktur Utama dan CEO EMP, Syailendra S. Bakrie, menyampaikan bahwa rencana pendanaan ini berjalan seiring perkembangan operasional, termasuk temuan gas terbaru di KKS Sengkang. “Berdasarkan evaluasi bawah permukaan, EMP mengonfirmasi adanya temuan 0,2 triliun kaki kubik gas,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa potensi cadangan tersebut dapat terus meningkat. “Eksplorasi lanjutan berpotensi menambah temuan hingga 0,5 triliun kaki kubik gas dalam struktur East Walanga,” jelas Syailendra.

Pada tahap pertama penawaran, ENRG menawarkan obligasi maksimal Rp500 miliar melalui tiga seri: Seri A bertenor 370 hari, Seri B tiga tahun, dan Seri C lima tahun. Bernadus, perwakilan manajemen, menyebut penawaran ini dirancang sesuai kebutuhan pendanaan jangka menengah dan strategi efisiensi.

Bernadus juga memaparkan indikasi kupon untuk investor. “Seri A berada pada kisaran 6,75 persen—7,25 persen, Seri B 7,5 persen—8,25 persen, dan Seri C 8,5 persen—9,25 persen per tahun,” ungkapnya.

Kinerja operasional ENRG turut ditopang produksi Lapangan TSB yang mencapai puncak 300 MMSCFD serta stabilnya produksi gas Bentu PSC pada level 80 MMSCFD. Revitalisasi lapangan tua juga mendorong peningkatan produksi minyak Malacca Strait PSC, sekaligus menjaga produksi gas Sengkang stabil pada 40 MMSCFD.

Direktur Keuangan EMP, Edoardus Ardianto, menegaskan bahwa temuan cadangan baru akan memberi dampak positif terhadap kinerja perseroan. “Produksi tambahan dari KKS Sengkang akan memperkuat kinerja keuangan di masa mendatang dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” ujarnya.

Sucor Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi, bersama Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas. Seluruh obligasi yang ditawarkan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia, memperkuat akses pendanaan dan likuiditas instrumen. Dengan proyeksi kenaikan permintaan migas hingga 2050, ENRG menilai penerbitan obligasi dan temuan cadangan baru semakin memperkokoh strategi jangka panjang perusahaan di sektor energi.

(Rachma Putri)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Ma’ruf Amin: RI Punya Potensi Terbesar Jadi Rajanya Ekonomi Syariah

Jakarta, Aktual.com – Indonesia menegaskan ambisinya menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia. Wakil Presiden RI ke-13, Ma’ruf Amin, menyebut Indonesia kini berada di peringkat ketiga global dan memiliki peluang besar merebut posisi pertama dalam waktu dekat.

“Indonesia sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, naik dari posisi 18 ke peringkat 3 dunia dalam waktu yang singkat. Ini adalah prestasi besar, namun perjalanan kita masih panjang,” ujar Ma’ruf Amin saat Peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2026 di Auditorium Soeria Atmadja, Gedung FEB Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (1/12/2025).

Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari kebijakan inklusif pemerintah, salah satunya melalui pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada 2020. Menurutnya, peran KNEKS telah memperluas cakupan ekonomi syariah, mulai dari sektor keuangan, industri halal, bisnis syariah, hingga dana sosial seperti zakat, infak, dan wakaf.

Ia menilai tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah memperkuat regulasi agar ekonomi syariah dapat berkembang lebih cepat. Untuk itu, Ma’ruf Amin mendorong lahirnya undang-undang ekonomi syariah yang komprehensif melalui skema omnibus law.

“Pembicaraan saya dengan Presiden sudah final. Kami telah mendiskusikan secara rinci bentuk undang-undang ini dan lembaganya, tinggal menunggu waktu untuk disahkan,” katanya.

Ma’ruf Amin menambahkan bahwa literasi dan inklusi masyarakat terkait ekonomi syariah masih perlu ditingkatkan agar pertumbuhan sektor ini dapat berjalan lebih merata.

Dengan potensi pasar domestik yang besar, ia optimistis Indonesia mampu melampaui negara-negara yang lebih dulu maju, termasuk Malaysia. “Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar. Untuk mencapai posisi pertama, kita hanya perlu melakukan upaya yang lebih signifikan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan badan khusus untuk mengorkestrasi gerakan ekonomi syariah nasional agar pengembangannya berjalan lebih terstruktur dan efektif.

(Nur Aida Nasution)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Berita Lain