30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 111

Oknum Penyidik Bareskrim Diduga Peras Pengelola KIM Cikande

Petugas dari Satuan Tugas Penanganan Radiasi Cesium 137 menyegel PT Peter Metal Technology (PTM) di Kawasan Industri Modern (KIM) Cikande, Serang, Banten. PT PTM menjadi sumber radiasi nuklir di kawasan pabrik tersebut. Foto: Ist

Serang, Aktual.com – Terjadi dugaan pemerasaan yang dilakukan oknum penyidik di Bareskrim Mabes Polri. Korbannya, pengelola Kawasan Industri Modern (KIM) Cikande, yakni PT Modernland Reality. Sebagai otorita atas kawasan tersebut, oknum tersebut memintai uang hingga ratusan juta.

Menurut informasi dari sumber yang didapat, dugaan pungli oleh oknum penyidik Bareskrim Mabes Polri, berisinial AKP I. Aksinya bermula dari penyelidikan kasus tercemarnya zat radioaktif di PT Peter Metal Technology di KIM Cikande.

Modusnya, oknum tersebut diduga meminta uang senilai Rp150 juta dan Rp200 juta kepada pengelola KIM Cikande sekaitan penyidikan kasus zat radioaktif tersebut.

“Ada permintaan dua kali awal Oktober senilai 150 juta dan akhir Oktober senilai Rp200 juta ke pihak PT Modernland Reality. Dalihnya untuk konsolidasi dan koordinasi, saksi ahli, dan kegiatan pengecekan laboratorium,” ungkap sumber dari pengelola KIM yang enggan disebut namanya.

Lantas, masih menurut sumber pihaknya setuju menyerahkan uang itu karena janji dari AKP Imran, penyidikan kasua itu tak akan membelit pihak pengelola KIM Cikande dan hanya melibatkan PT PMT.

Namun, setelah sejumlah uang diterima AKP I, janji hanya menetapkan tersangka dari PT PMT tak terbukti.

“Tapi sampai saat ini kasusnya masih berlanjut dan belum dihentikan. Uang yang menerima itu AKP I dan Iptu A,” sebutnya.

Kini, buntutnya pengelola KIM Cikande frustasi lantaran kasus pencemaran zat radiokatif itu masih berlanjut.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Prabowo Instruksikan Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Ditangani Secara Nasional

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno (tengah) memimpin jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatra Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno (tengah) memimpin jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatra Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

Jakarta, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan dampak bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatera, yaitu di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ditangani secara nasional dan menjadi prioritas nasional.

“Presiden memberikan instruksi agar situasi ini diperlakukan sebagai prioritas nasional, termasuk jaminan bahwa dana dan logistik nasional tersedia secara penuh, secara total, salah satunya pada saat (masa) tanggap darurat ini menggunakan dana siap pakai,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12).

Pratikno melanjutkan seluruh kementerian dan lembaga juga telah diinstruksikan untuk ekstra responsif dalam penanganan dampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.

“Seluruh lembaga telah diinstruksikan oleh Bapak Presiden untuk ekstra responsif, dan memastikan (seluruhnya, red.) fokus dalam penyelamatan korban, distribusi bantuan, dan pemulihan berbagai fasilitas dan layanan vital. Artinya, terus dilakukan penanganan nasional dengan mengarahkan sumber daya maksimal pemerintah pusat dari seluruh kementerian dan lembaga baik itu BNPB, termasuk juga, luar biasa dari TNI dan Polri,” ujar Pratikno.

Dalam kesempatan yang sama, Pratikno juga menekankan Presiden Prabowo menginstruksikan ada peningkatan respons terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana di Sumatera.

“Instruksi dari Bapak Presiden sudah sangat jelas, kita harus mengerahkan seluruh sumber daya dari pemerintah pusat, seluruh kementerian, lembaga, TNI, Polri, agar setiap jam, setiap menit ada perbaikan, ada peningkatan respons terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Pratikno saat jumpa pers.

Usai jumpa pers, saat ditanya apakah instruksi itu dapat diterjemahkan sebagai status bencana menjadi bencana nasional, Pratikno menyebut bencana ditangani secara nasional.

“Jadi, yang saat ini terjadi adalah seluruh kementerian dan lembaga diperintahkan oleh Presiden, termasuk TNI, Polri, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, red.), dan semua komponen untuk mengerahkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin menangani bencana di Sumatera. Ini penanganannya benar-benar penanganan full kekuatan secara nasional,” kata Menko PMK Pratikno menjawab pertanyaan wartawan.

Di Posko Bantuan Bencana Sumatra Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memimpin jumpa pers mengenai penanganan bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatra, yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Jumpa pers terkait penanganan bencana di Halim hari ini dihadiri sejumlah pejabat, selain Menko PMK dan Seskab Teddy, ada juga Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

Banjir bandang menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Selasa, 25 November 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam laman resminya, melaporkan data terbaru per 3 November 2025 jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera per Rabu mencapai 804 jiwa, sementara 634 jiwa masih dinyatakan hilang.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Bantu Warga Korban Bencana Sumatera, Honda Hadirkan Program Servis Khusus Banjir 

Jakarta, Aktual.com – Di tengah upaya pemulihan warga pascabencana banjir dan longsor di Sumatera, Honda Prospect Motor (HPM) bergerak cepat menghadirkan Program Servis Khusus Banjir bagi para pemilik mobil Honda yang terdampak. Program ini menjadi bentuk kepedulian Honda untuk memastikan mobil konsumen dapat kembali berfungsi dan mendukung aktivitas harian mereka.

“Kami menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas bencana banjir yang melanda Aceh, Medan, dan Padang. Kami memahami betapa pentingnya kendaraan sebagai partner untuk aktivitas sehari-hari konsumen. Melalui program servis khusus ini, kami berharap dapat sedikit meringankan serta membantu mempercepat pemulihan kendaraan mereka,” ujar Assistant General Manager After Sales Operation PT Honda Prospect Motor, Clement Surijata dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).

Ia memastikan Honda berkomitmen mendampingi konsumen di tengah situasi darurat dan memastikan seluruh kendaraan milik pelanggan dapat kembali digunakan dengan baik.

“Kami ingin memastikan mobil konsumen dapat segera kembali berfungsi dengan baik sehingga mereka bisa beraktivitas kembali dengan lebih tenang dan nyaman,” tambahnya.

Melalui Program Servis Khusus Banjir, pemilik kendaraan Honda yang mengalami kerusakan akibat banjir berhak memperoleh diskon 20 persen untuk seluruh suku cadang—kecuali aksesori—ketika melakukan perbaikan di bengkel resmi Honda di Aceh, Medan, dan Padang. Program ini berlaku bagi mobil yang tidak mendapatkan pertanggungan asuransi dan dapat dimanfaatkan mulai 3 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

Seluruh jaringan dealer Honda di wilayah terdampak juga menerapkan prosedur penanganan khusus untuk memastikan setiap kendaraan mendapat pemeriksaan lengkap, terutama pada komponen kelistrikan serta sistem mesin yang rentan mengalami kerusakan akibat terendam banjir. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Honda Customer Care di 0-800-14-46-632 (bebas pulsa) setiap Senin–Jumat pukul 08.30–17.30 WIB.

Berikut daftar jaringan dealer resmi Honda yang melayani program di wilayah terdampak:

Aceh:
Honda Arista Banda Aceh; Honda Arista Lhokseumawe; Honda Arista Meulaboh; Honda Arista Langsa.

Medan:
Honda Arista SM Raja; Honda Arista Ringroad; Honda Arista Kisaran; Honda Arista Siantar; Honda Arista Binjai; Honda IDK 1; Honda IDK 2; Honda IDK Cemara.

Padang:
Honda Gajah Motor; Honda Gajah Motor Bypass; Honda Gajah Motor Bukittinggi; Honda Gajah Motor Pasaman Barat; Honda Gajah Motor Payakumbuh; Honda Gajah Motor Dharmasraya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Kinerja Anjlok dan Kasus Fiktif, MAKI Dorong Pembubaran PTPP

PTPP
PTPP

Jakarta, aktual.com – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyoroti memburuknya kinerja perusahaan BUMN karya dan polemik yang muncul setelah kasus proyek fiktif di PT Pembangunan Perumahan (PP) terungkap.

Ia menilai sejumlah perusahaan BUMN sudah berada pada tahap yang sulit untuk diselamatkan dan langkah tegas diperlukan agar persoalan tidak terus menumpuk.

Situasi itu mencuat bersamaan dengan rilis kinerja keuangan terbaru PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang mencatat penurunan tajam pada kuartal III-2025. PTPP hanya membukukan laba bersih Rp5,55 miliar atau turun 97,92 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pendapatannya juga terkoreksi menjadi Rp10,73 triliun dari sebelumnya Rp14 triliun. Pada saat yang sama, KPK menetapkan dua pejabat PTPP sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek fiktif, yakni Didik Mardiyanto dan Herry Nurdy.

ADHI menghadapi situasi serupa dengan laba bersih tinggal Rp4,4 miliar, turun 93,62 persen secara tahunan. Pendapatannya melemah lebih dari 38 persen hingga akhir kuartal III.

Melihat kondisi itu, Boyamin mengatakan kekecewaannya dengan kinerja dua perusahaan BUMN tersebut. Ia menilai perusahaan yang tidak lagi mampu menunjukkan kinerja sehat tidak perlu terus dipertahankan.

“Kalau perlu dibubarkan aja, seperti istaka karya,” katanya.

Bubarkan PTPP

Boyamin pun merasa aneh dengan kinerja dua perusahaan tersebut. Menurutunya, selama ini perusahaan BUMN mendapat banyak proyek tetapi tetap mencatat kerugian.

“Mereka dapat proyek banyak, tapi malah laporan tahunannya rugi atau bahkan punya hutang,” ujarnya.

Boyamin memandang langkah penyelamatan tidak selalu harus dilakukan dengan merger. “Yang sakit, ya, sudah dibubarkan kayak Istaka Karya,” ujarnya.

Menurutnya, penggabungan perusahaan yang sama-sama bermasalah justru tidak akan menghasilkan pemulihan. “Itu sakit sama sakit kok digabung,” katanya.

Ia menambahkan, solusi yang lebih efektif adalah memilih satu perusahaan yang masih mungkin diperbaiki. “Kalau dalam hal ini yang sakit PP atau Adhi Karya, ya salah satu dibubarkan,” ucapnya.

Ia juga menyarankan agar jumlah BUMN karya disederhanakan sehingga perusahaan dapat fokus pada bidang yang lebih spesifik. Boyamin memberi gambaran pembagian fungsi seperti konstruksi gedung, jalan, dan bendungan.

Untuk konstruksi gedung diserahkan kepada Wijaya Karya, khusus pembangunan jalan dikerjakan Hutama Karya, dan bendungan oleh PT Brantas Abipraya (Persero).

“Kita pengennya ini gabungan karya ini kalau perlu hanya dua aja maksimal,” kata dia.

Menurut Boyamin, pegawai yang masih memenuhi kualifikasi dapat dipertahankan, sementara yang lain diarahkan pensiun dini. “Yang lain disuruh pensiun dini aja,” ujarnya.

Boyamin menilai mempertahankan perusahaan yang memiliki beban utang besar hanya akan memperpanjang masalah. Ia menyebut rencana-rencana restrukturisasi yang tidak disertai penyelesaian masalah internal harus dihentikan.

“Batalkan aja rencana-rencana (merger) itu,” katanya.

Usut Kasus Fiktif

Ia menegaskan, penanganan hukum atas kasus korupsi harus tuntas sebelum pemerintah melangkah pada opsi fusi. “Tuntaskan yang proyek fiktif yang tengah ditangani penegak hukum,” ujarnya.

Menurut Boyamin, hanya setelah pembersihan menyeluruh dilakukan, wacana penggabungan perusahaan dapat dibicarakan kembali. Ia menilai kondisi perusahaan harus benar-benar pulih sebelum merger dilakukan.

“Sakitnya diamputasi, dan yang korupsi diproses hukum,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa penggabungan baru dapat dilakukan jika seluruh masalah telah dibereskan. “Boleh digabung kalau sakitnya sudah disembuhkan,” kata Boyamin.

Laporan: Achmat

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Kejagung Geledah Bea Cukai Soal Ekspor Sawit, Dirjen Djaka: Penggeledahan Terkait Perkara Lama

Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, menegaskan bahwa penggeledahan Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap kantor Bea Cukai dan rumah sejumlah pejabatnya berkaitan dengan perkara lama dugaan ekspor kelapa sawit dan turunannya pada 2021–2024.

“Itu kasus lama, masalah sawit dan turunannya, tahun 2021 sampai dengan 2024 kalau enggak salah,” ujar Djaka saat ditemui di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Ia menyampaikan bahwa proses hukum masih berjalan dan Bea Cukai tidak tergesa-gesa menyimpulkan kesalahan pegawainya. “Kita belum tentu men-judge bahwa personel Bea Cukai itu melakukan tindakan kesalahan,” tambahnya.

Djaka menegaskan Bea Cukai memberikan dukungan kepada pegawai yang diperiksa, sembari terus membenahi internal lembaga. “Image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan,” katanya.

Ia optimistis langkah perbaikan akan memperkuat pengawasan dan menjaga penerimaan negara. “Apa pun tindakan yang kami lakukan tujuannya untuk menjaga penerimaan negara, agar tidak dinikmati pihak yang tidak berhak ataupun barang ilegal keluar,” ujarnya.

(Nur Aida Nasution)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Seskab Teddy Ungkap Kerusakan Lingkungan Jadi Faktor Perparah Bencana Banjir Bandang

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (tengah) menjawab beberapa pertanyaan jurnalis saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (tengah) menjawab beberapa pertanyaan jurnalis saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

Jakarta, aktual.com – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor yang memperparah bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, selain adanya cuaca ekstrem.

Oleh karena itu, Teddy menegaskan seiring dengan penanganan dampak bencana dan penyelamatan warga terdampak, pemerintah juga mengevaluasi dan menyelidiki secara menyeluruh kerusakan lingkungan yang ada di tiga provinsi tersebut.

“Seiring dengan evakuasi dan penanganan korban yang menjadi fokus utama pemerintah, jadi penyebab bencana ini menjadi perhatian juga dan selain faktor cuaca ekstrem, tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana, dan ini terus ditelusuri secara serius,” kata Teddy menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12).

“Pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh terkait bencana ini,” tambah Teddy.

Pada kesempatan sama, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan koordinasi secara lisan telah dilakukan kepolisian dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni terkait temuan kayu-kayu gelondongan di lokasi terdampak bencana.

“Besok (Kamis, 4/12), kami akan melaksanakan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan guna melakukan proses penyelidikan terkait peristiwa yang terjadi. Tentunya jika ada pelanggaran hukum, kita proses,” kata Kapolri.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno juga menyampaikan hal yang sama.

Pratikno menyatakan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah turun tangan untuk menelusuri dugaan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang.

“Satgas Penertiban Kawasan Hutan sudah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus banjir. Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit,” katanya.

Ribuan kayu gelondongan berukuran besar, yang sebagian besar tampak seperti dipotong dengan mesin, ikut tersapu banjir bandang di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Berat kayu gelondongan itu diperkirakan mencapai ribuan ton.

Banjir bandang menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Selasa, 25 November 2025.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam laman resminya, melaporkan jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera per Rabu mencapai 804 jiwa, sementara 634 jiwa masih dinyatakan hilang.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain