27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 137

Trump Sarankan PM Jepang Tidak Provokasi China Soal Taiwan

Tokyo, aktual.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melalui panggilan telepon, menyarankan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi agar tidak memprovokasi China terkait isu kedaulatan Taiwan.

The Wall Street Journal pada Rabu (27/11) melaporkan panggilan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Tokyo dan Beijing setelah pernyataan Takaichi pada awal November yang menyiratkan serangan China terhadap pulau demokratis yang berpemerintahan sendiri itu dapat memicu respons yang melibatkan pasukan pertahanan Jepang.

Menurut surat kabar tersebut, saran Trump bersifat halus dan ia tidak menekan Takaichi untuk menarik kembali ucapannya.

Trump sebelumnya memuji Takaichi atas sikap tegasnya dalam hal pertahanan, dan selama kunjungannya ke Jepang baru-baru ini, menunjukkan kuatnya aliansi AS-Jepang.

Namun, sikap Takaichi telah membuat Presiden China Xi Jinping marah, sesuatu yang digambarkan surat kabar AS itu sebagai “waktu yang buruk bagi Trump, yang sedang membina hubungan dengan pemimpin China tersebut.”

Menurut seseorang yang diberi penjelasan tentang isi pembicaraan telepon itu, Trump menyarankan Takaichi untuk melunakkan pernyataannya terkait Taiwan.

Orang yang tidak disebutkan namanya itu, menambahkan bahwa Trump telah mendapatkan penjelasan mengenai kendala politik domestik yang dihadapi Takaichi dan menyadari bahwa ia kemungkinan tidak dapat sepenuhnya menarik kembali pernyataan yang membuat Beijing marah.

Artikel tersebut mengatakan bahwa para pejabat Jepang merasa pesan Trump mengkhawatirkan, karena mengindikasikan Trump tidak ingin isu Taiwan menggagalkan pelonggaran ketegangan yang ia capai dengan Xi bulan lalu, yang mencakup janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian dari petani Amerika yang terdampak perang dagang.

Jepang dan China telah terlibat dalam perselisihan diplomatik sejak Beijing mengecam keras jawaban Takaichi terhadap pertanyaan parlemen pada 7 November, di mana ia mengatakan bahwa serangan militer terhadap Taiwan dapat menimbulkan “situasi yang mengancam kelangsungan hidup” bagi Jepang.

Pernyataannya ditafsirkan sebagai sinyal bahwa pemerintahnya dapat mengizinkan Pasukan Bela Diri untuk mendukung Amerika Serikat jika China memberlakukan blokade maritim terhadap Taiwan atau menggunakan bentuk tekanan lainnya.

Pemerintah China yang dipimpin Partai Komunis menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak dan harus dipersatukan kembali dengan daratan, jika perlu dengan kekuatan militer.

Beijing bersikeras bahwa masalah Taiwan — yang telah diperintah secara terpisah sejak terpecah pada 1949 akibat perang saudara — adalah sepenuhnya “urusan internal.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Karya Inovatif, Denny JA Dinobatkan Sebagai Penerima BRICS Award for Literary Innovation

Jakarta, aktual.com – “Berbagai negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin juga memiliki suara sastra yang mampu menyeimbangkan dominasi Barat.”

Di tengah dominasi wacana sastra dengan kiblat Amerika Serikat dan Eropa, BRICS Literature Award menegaskan pentingnya suara alternatif dari Global South, termasuk Indonesia, yang menawarkan perspektif sejarah, luka sosial, dan imajinasi berbeda.”

Demikian dikatakan Denny JA ketika ia membenarkan menerima surat konfirmasi memperoleh penghargaan BRICS Award for Literary Innovation, yang akan diberikan di Khabarovsk, Rusia, akhir November 2025.

BRICS Literature Award, yang dibentuk pada Forum ‘Traditional Values’ 2024, menyeleksi penulis melalui longlist, shortlist, lalu penentuan pemenang oleh dewan juri lintas negara yang menilai kontribusi karya terhadap nilai dan jiwa bangsa.

Surat dari panitia BRICS award ia terima dua kali. Pertama, lewat Sastri Bakry, koordinator BRICS Indonesia. Kedua, surat resmi dengan stempel dari Kepala Direksi Festival Seni Internasional BRICS: Ostroverkh–Kvanchiani Aleksandr Igorevich.

Sebelumnya Denny JA beberapa kali diwawancarai panitia soal puisi esai, sastra dan pandangannya mengapa budaya yang tumbuh dari Global South ini penting.

“Sejauh yang saya pahami,” ujar Denny, “ada dua penghargaan sastra dari BRICS. Namun ia tak mengetahui siapa pemenang penghargaan lainnya, dan dari negara mana.

Penghargaan ini diberikan kepada Denny JA karena kontribusinya dalam melahirkan dan mengembangkan genre puisi esai.

Ini sebuah inovasi sastra yang menggabungkan unsur liris, naratif, dan data faktual dalam satu tubuh karya.

Genre ini, yang diperkenalkan pada tahun 2012, kini berkembang menjadi gerakan literasi yang melampaui batas negara, dibahas dalam ruang akademik, dan dirayakan melalui festival serta penghargaan regional.

“Undangan itu terasa bukan sekadar pemberitahuan administratif,” ujar Denny JA. “Ia datang sebagai pengakuan sunyi tetapi besar, bahwa eksperimen kecil yang saya mulai bertahun-tahun lalu ternyata menggema hingga ke panggung internasional.”

Ini sebuah apresiasi dari BRICS, Organisasi Global yang Mewakili 45% Populasi Dunia

Puisi esai dimulai dari sebuah pertanyaan sederhana:
bisakah puisi menjadi indah sekaligus faktual, naratif, dan menyuarakan luka sosial?

Eksperimen itu berkembang menjadi bentuk baru sastra Indonesia yang memadukan estetika puisi dengan kedalaman laporan sosial, menciptakan ruang dokumentasi bagi tragedi dan harapan, melahirkan komunitas penulis lintas generasi dan menginspirasi festival regional seperti ASEAN Poetry Essay Festival, yang tahun ini diselenggarakan di Malaysia.

Denny JA menegaskan bahwa inovasi sastra tidak cukup hanya diciptakan, tetapi harus dibangun ekosistemnya.

Melalui Denny JA Foundation, ia mendirikan dana abadi untuk memastikan genre puisi esai terus bertumbuh melampaui dirinya.

“Kadang, langkah kecil yang kita ayunkan sendiri tanpa sorotan, ternyata membentuk jalan yang dilihat dunia,” ujar Denny JA.

Acara penghargaan di Khabarovsk pada 25–30 November 2025, menampilkan juga pameran seni multidisipliner, festival fotografi, kelas master sinematografi, pesta film pemenang BRICS Film Festival, serta pertunjukan reenactment sejarah dan pemutaran khusus film besar yang akan dirilis tahun 2026.

Penghargaan ini semakin memperkuat posisi Indonesia di peta sastra dunia, menunjukkan bahwa inovasi artistik tidak lagi didominasi oleh pusat-pusat kebudayaan barat.

Namun, bagi Denny JA, yang paling berarti bukan megahnya festival, melainkan pesan yang tersirat dari penghargaan itu: bahwa sastra Indonesia, melalui puisi esai, telah menembus panggung global.

“Penghargaan dapat pudar oleh waktu,” kata Denny JA. “Namun karya yang lahir dari kejujuran akan menemukan jalannya sendiri—ke tangan siapa pun yang membutuhkannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

DPR Pastikan Pencegahan Bullying Masuk Revisi UU Sisdiknas, Mendikdasmen Susun Aturan Sekolah Aman

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. ANTARA/HO-Humas DPR RI.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. ANTARA/HO-Humas DPR RI.

Jakarta, aktual.com – Mendikdasmen Abdul Mu’ti tengah menyiapkan regulasi mengenai sekolah aman sebagai respons atas meningkatnya kasus perundungan. Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, menegaskan bahwa isu pencegahan bullying juga menjadi bagian penting dalam revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

“Revisi UU Sisdiknas juga menegaskan pentingnya mekanisme pencegahan dan penanganan, memperkuat hak siswa/mahasiswa untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan,” ujar Lalu Hadrian kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa pencegahan kekerasan di satuan pendidikan akan dimuat dalam bab tersendiri pada revisi UU Sisdiknas. Regulasi baru tersebut akan memastikan pemerintah serta masyarakat pengelola pendidikan berkewajiban menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan.

Lebih jauh, Lalu menyampaikan bahwa aturan tersebut juga akan memperjelas target pencegahan dan penanganan kekerasan, mencakup peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, serta pihak lain yang terlibat, sekaligus merinci bentuk-bentuk kekerasan yang perlu diantisipasi. Ia menambahkan bahwa para guru pun dijamin mendapatkan perlindungan hukum dalam menjalankan tugasnya dan turut memiliki peran penting dalam upaya pencegahan kekerasan.

“Komisi X DPR RI juga berkomitmen untuk melindungi para guru dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan,” tuturnya.

Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa pihaknya tengah merampungkan aturan sekolah aman dan nyaman sebagai tindak lanjut atas maraknya perundungan di sekolah. Ia menargetkan harmonisasi regulasi tersebut selesai pada Desember.

“Oh, sudah berjalan, sudah ada diskusi (pembentukan tim anti-bullying). Nanti kita targetkan pada bulan Desember itu sudah ada harmonisasi,” kata Mu’ti seusai rapat dengan Komisi X DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Mu’ti menjelaskan proses penyusunan masih berlangsung dan melibatkan berbagai unsur, mulai dari masyarakat, tenaga pendidik, hingga dinas pendidikan.

“Jadi sudah berjalan penyusunannya. Sudah ada, sudah ada diskusi publik, kita juga undang teman-teman wartawan, kita juga undang murid untuk ikut menyusun, undang Dinas Pendidikan, undang guru,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Formappi Minta MKD DPR Segera Berhentikan Satori dan Heri Gunawan

Jakarta, aktual.com – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus meminta DPR RI melalui Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk memberhentikan sementara Satori dan Heri Gunawan sebagai anggota DPR RI.

Lucius menyampaikan permintaan tersebut sebab Satori dan Heri Gunawan sudah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam penyaluran dana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

“Undang-Undang MD3 mengatur soal pemberhentian sementara bagi anggota yang sedang menjalani kasus hukum dengan ancaman pidana minimal lima tahun,” ujar Lucius dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (27/11).

UU MD3 yang dimaksud dia adalah UU Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Lebih lanjut dia mengatakan mekanisme pemberhentian sementara bagi Satori dan Heri Gunawan dapat dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam upaya pemberantasan korupsi.

“DPR juga dapat terhindar dari citra buruk karena membiarkan tersangka korupsi tetap menerangkan dirinya sebagai wakil rakyat,” katanya.

Oleh sebab itu, dia berharap kedua anggota DPR RI tersebut dapat diberhentikan sementara agar mereka bisa fokus dalam penyelesaian kasus CSR BI-OJK.

Saat ini, KPK masih melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi dalam penyaluran dana program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (CSR) atau dugaan korupsi dalam penggunaan dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan Penyuluh Jasa Keuangan (PJK) tahun 2020–2023.

Perkara tersebut bermula dari laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan pengaduan masyarakat, kemudian KPK melakukan penyidikan umum sejak Desember 2024.

Penyidik KPK telah menggeledah dua lokasi yang diduga menyimpan alat bukti terkait dengan perkara tersebut.

Dua lokasi tersebut adalah Gedung Bank Indonesia di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, yang digeledah pada 16 Desember 2024, dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan yang digeledah pada 19 Desember 2024.

Pada 7 Agustus 2025, lembaga antirasuah itu menetapkan anggota Komisi XI DPR RI periode 2019–2024 Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG) sebagai tersangka kasus tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Taput Dilanda Bencana, Kemedagri dan BNPB Dirikan Posko Pusat Bantuan Logistik Udara

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menangani bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Adwil Kemendagri, Safrizal ZA, melaporkan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan untuk memastikan upaya tanggap darurat berjalan efektif.

Safrizal menjelaskan bahwa tim Kemendagri telah berada di Taput dan berkoordinasi langsung dengan Bupati Taput serta jajaran keamanan setempat. “Malam ini kami siapkan posko nasional di Taput, karena kami rencanakan menjadi pusat logistik udara,” ujar Safrizal dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).

Ia menambahkan bahwa tim lapangan akan bergerak menuju lokasi longsor pertama pada Rabu (26/11/2025) malam. Selain itu, pada keesokan hari sekitar pukul 10.00 WIB, BNPB telah menjadwalkan penerbangan menggunakan pesawat Caravan untuk meninjau dan mengirim bantuan ke wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk memastikan seluruh daerah terdampak mendapatkan dukungan logistik yang memadai.

Safrizal juga menyampaikan bahwa helikopter logistik baru dapat mendarat sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan demikian, pengangkutan logistik melalui helikopter baru dapat dilakukan pada Jumat (28/11/2025). “Tim PU (Dinas Pekerjaan Umum) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) terus berupaya membuka jalan. Namun longsor susulan terus terjadi karena hujan,” jelasnya.

Bencana alam banjir dan longsor yang terjadi pada Senin (24/11/2025) telah menyebabkan delapan warga meninggal dunia dan puluhan rumah rusak. Upaya evakuasi dilakukan berbagai pihak hingga Selasa siang. Tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, dan Satpol PP juga telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak.

Sebelumnya, pada 18 November 2025, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 300.2.8/9333/SJ tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi. Menindaklanjuti SE tersebut, Kemendagri bergerak cepat mengonsolidasikan unsur BPBD, Satpol PP, serta Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan di seluruh daerah.

Konsolidasi dilakukan melalui Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah yang berlangsung secara virtual pada Jumat (21/11/2025). Forum tersebut dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD, Kepala Satpol PP, serta Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Tokoh Madura Minta Negara Hadir Lewat KEK Tembakau

Sumenep, aktual.com — Rangkaian panjang kegiatan Komunitas Muda Madura (KAMURA) dalam penyusunan Naskah Akademik Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau Madura memasuki fase penting di Kabupaten Sumenep.

Setelah bergulir di Surabaya, Pamekasan, dan Bangkalan, hari ini KAMURA menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep dan BEM Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) untuk menyelenggarakan Diskusi Publik bertema “Mengawal Percepatan Pembangunan dan Ekonomi Madura” di Pendopo Keraton Sumenep, Rabu (26/11/2025).

Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh utama Madura, di antaranya Achsanul Qosasi, Sekretaris Bakorwil IV Jawa Timur Muhyi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumenep Moh. Ramli, serta Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim.

Kehadiran berbagai elemen ini mempertegas bahwa isu pembangunan Madura bukan lagi percakapan pinggir jalan, melainkan agenda serius yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, pelaku kebijakan, tokoh masyarakat, dan para jurnalis sebagai penjaga kepentingan publik.

Dalam paparannya, Achsanul Qosasi menguraikan ketimpangan kebijakan nasional terhadap Madura yang selama ini menjadi salah satu produsen tembakau terbesar Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa kontribusi Madura terhadap penerimaan negara dari Cukai Hasil Tembakau sangat besar, tetapi tidak diimbangi dengan aliran manfaat yang adil bagi masyarakatnya.

“Madura memberikan kontribusi Rp79 triliun kepada penerimaan negara. Pertanyannya, Berapa yang kembali ke Madura? Rp198 miliar tahun 2024. Uang dari Rp79 triliun yang dicetak dari keringat Madura yang kembali ke Madura Rp198 miliar. Pertanyaannya, adilkah kebijakan ini? Kalau nggak adil wajar ga orang madura protes?” ujar Achsanul.

Ia juga menekankan bahwa dominasi Madura dalam produksi tembakau nasional adalah fakta yang tidak bisa diabaikan. “Produksi tembakau Madura di tahun 2025 adalah 50 ribu ton. Itu 43 persen produksi nasional. Artinya, dari 200 ribu produksi nasional, hampir separoh adalah hasil keringat orang Madura,” tuturnya.

Karena itu, menurut dia, sudah sewajarnya Madura mendapatkan kebijakan khusus yang mampu mengembalikan nilai tambah bagi petani dan masyarakat.

“Sehingga inilah yang kita minta ke pemerintah ‘Ayo pemerintah tolong buatkan kami Kawasan Ekonomi Khusus Tembakau. Buatkan kami itu’. Artinya, biar kami itu bisa menanam tembakau dengan baik, harganya layak,” katanya.

Achsanul menegaskan bahwa perlakuan khusus ini layak diperjuangkan. “Yang namanya KEK itu nanti harga kebijakannya khusus, Kenapa dikasih khusus? Karena kita produsen tembakau terbesar nasional. Wajar dong,” ujarnya.

Ia pun menggarisbawahi alasan utama mengapa Madura layak ditetapkan sebagai KEK Tembakau. “Kenapa KEK harus Madura? Ini yang saya bilang, (Madura) adalah produsen tembakau terbesar nasional. Penduduk Madura mayoritas petani tembakau dan garam. Tembakau dan industri hasil tembakau adalah sumber kehidupan dan penghidupan orang Madura,” jelasnya.

Madura yang memiliki batas wilayah yang jelas, lanjut Achsanul, juga memudahkan pengawasan. “Madura dibatasi oleh kawasan jelas, pulaunya jelas. Sehingga mudah untuk dilakukan pengawasan,” ujarnya.

Ia kemudian menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan KEK Tembakau: “Madura akan berusaha agar menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus, tapi dengan cara legal. Kita sudah siap. Luas lahan siap, jumlah tenaga kerja siap, pengetahuan petani sudah jago. Petani tembakau gak usah diajari lagi. Jaringan petani, pengepul semua sudah ada. Ekosistemnya sudah terbentuk. Ada 79 gudang di Madura,” tegasnya.

Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, menguatkan argumentasi bahwa KEK Tembakau merupakan kebutuhan mendesak, baik bagi petani maupun ekosistem industri hasil tembakau nasional.

Menurutnya, keberlanjutan suplai tembakau nasional sangat ditentukan oleh kesehatan ekonomi petani Madura. “Karena semangat utama di balik terbentuknya KEK adalah untuk menjaga keberlanjutan budidaya tembakau Madura yang notabene mengkontribusi sekitar 35% produksi tembakau nasional,” kata Lutfil.

Ia menjelaskan bahwa tanpa perlindungan, industri hasil tembakau nasional justru dapat kehilangan pasokan bahan baku. “Kalau tidak ada perlindungan terhadap petani tembakau Madura, maka IHT nasional bisa terancam kehilangan 35% bahan baku berupa tembakau,” ujarnya.

Lutfil juga menyoroti peran penting industri rokok skala kecil yang kini tumbuh di berbagai desa di Madura. “Jika selama ini petani tembakau sering rugi karena rendahnya posisi tawar di hadapan pabrikan IHT besar, maka IHT skala kecil di Madura justru hadir sebagai dewa penolong dengan menyerap tembakau petani dgn harga proporsional,” tuturnya.

Menurutnya, KEK Tembakau adalah wadah yang memungkinkan industri kecil ini bertahan dan berkembang. “Nggak ada cara lain kecuali memberikan perlakuan khusus, misal dengan tarif cukai khusus dan insentif pajak serta dukungan kebijakan lainnya. Maka pilihannya adalah dibentuk KEK, sebagai wadah kebijakan penguatan termasuk aneka insentif,” jelasnya.

Dari pemerintah daerah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumenep, Moh. Ramli, menyampaikan bahwa Pemkab Sumenep memberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha di sektor hasil tembakau.

“Berkenaan dengan tembakau dengan segala dinamika. Apalagi bicara tembakau madura. Saya sering diskusi tembakau madura,” katanya. Ramli menegaskan bahwa berbagai fasilitas telah diberikan pemerintah, termasuk penyediaan Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT). “Salah satunya media yang terkini yang kami berikan, yaitu Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT). Itu salah satu bentuk fasilitas yang kami berikan,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Bakorwil IV Jawa Timur, Muhyi, menjelaskan bahwa kontribusi Madura terhadap PDRB provinsi terus menurun dalam satu dekade terakhir meskipun sumber daya alamnya melimpah.

Ia menilai penyebab utamanya adalah hilangnya nilai tambah karena komoditas Madura dikirim keluar dalam bentuk bahan baku.

“Sumber daya Madura yang melimpah kenapa kontribusinya kecil? Mungkin nilai tambah kurang. Sumber daya banyak dilepas ke daerah lain dalam bentuk bahan baku. Sehingga nilai tambahnya kecil, nilai jualnya kecil,” ujarnya.

Diskusi publik ini melanjutkan rangkaian penyusunan Naskah Akademik KEK Tembakau Madura yang telah dilaksanakan KAMURA di Surabaya dan tiga kabupaten Madura.

Sebelumnya, tim perumus KAMURA telah melakukan audiensi dengan seluruh kepala daerah di Madura dan mendapatkan dukungan penuh. Melalui forum ilmiah, akademik, dan publik seperti di Sumenep ini, KAMURA berharap KEK Tembakau tidak hanya menjadi gagasan, tetapi berubah menjadi gerakan bersama yang mendorong perubahan struktural bagi ekonomi Madura.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain